"Ya ampun Jaehyun, Kyulkyung!!! Kenapa nggak ngabarin kalau mau kesini??" Tanya mama Jaehyun sesaat setelah melihat kedua anaknya berjalan memasuki ruang tamu.
Wanita yang masih tampak cantik di usianya yang hampir setengah abad itu langsung memeluk tubuh menantunya.
"Mama merindukanmu, sayang."
"Kyulkyung juga merindukan mama." Jawab Kyulkyung disertai senyuman yang sering membuat Jaehyun ikutan tersenyum.
"Bagaimana kabarmu? Kamu kok kelihatan kurusan sih? Nggak diurus sama Casper ya?" Pertanyaan memberondong dari mamanya membuat Jaehyun memutar bola matanya bosan.
"Casper?"
"Jaehyun itu loh. Waktu kecil panggilannya Casper."
"Mam..." Panggil Jaehyun bermaksud menghentikan mamanya.
"Kenapa gitu, ma?"
"Ngobrolnya sambil duduk saja biar enakan. Casper, kamu samperin papa di taman belakang rumah sana. Ajak kesini sekalian." Titah mamanya sembari menarik lengan Kyulkyung pelan agar ikut duduk di sofa.
"Hhh...ne, mama." Jaehyun berjalan lunglai menuju taman belakang. Istrinya sudah di sabotase mamanya.
"Sampai dimana tadi?" Tanya sang mama yang memang sudah akrab dengan Kyulkyung dari awal bertemu.
"Sampai Kyulkyung tanya ke mama kenapa Jaehyun dipanggil Casper."
"Hush! Kalau manggil suami sendiri jangan begitu. Manggil oppa gitu biar lebih manis."
Blush!
"I-iya, ma."
'Nggak anak, nggak mama, sama aja suka bikin blushing.' Batin Kyulkyung.
"Jadi gini, dia itu waktu kecil suka banget ngilang. Main ke rumah teman pasti nggak lihat jam. Dia pulang cuma makan siang habis itu keluar main lagi. Tapi dia itu meskipun masih kecil, sikapnya bisa seperti anak remaja. Kalau luka pasti di sembunyiin, nggak mau bikin mama khawatir. Mama sering banget jadiin dia tempat curhat. Nah beranjak dewasa dia mulai belajar ngasih barang ke orang-orang yang dia sayang, lebih suka ngebantu daripada dibantu. Pernah kan keponakannya itu nyebelin, ngerebut mainan dia tapi dia nggak marah. Malah dia nyuruh keponakannya itu barangnya harus di simpan baik-baik." Jelas mama panjang lebar.
Kyulkyung terkagum mendengarnya. Suaminya dari kecil sudah seperti malaikat saja punya pikiran seperti itu. Bahkan selama tinggal dengan Jaehyun, Kyulkyung tidak pernah mendapati suaminya marah padanya. Mungkin jengkel atau kesal itu wajar karena terkadang Kyulkyung memang bersikap menyebalkan dan manja. Tapi tetap saja hal itu membuatnya kagum karena kesabaran dan kebaikan suaminya.
"Nah buat tambahan kulitnya itu putih kayak porselen. Makanya mama sering manggil dia Casper." Lanjut mama dengan senyum merekah indah di wajah ayunya.
Kyulkyung menunduk lalu tersenyum. Sesuatu yang hangat ia rasakan dalam benaknya. Entah apa itu tapi dia suka.
"Jadi, kenapa kamu kelihatan kurusan begini? Nggak dikasih makan sama dia?"
"Nggak kok, ma. Dia malah ngurus Kyulkyung dengan baik kok. Semua kebutuhan Kyulkyung tercukupi. Bahkan Kyulkyung merasa tubuh Kyulkyung semakin berisi."
"Baguslah kalau begitu. Ngomong-ngomong udah ada rencana bikin momongan belum?"
Mata Kyulkyung sedikit melebar mendengar pertanyaan itu. Bukan hal yang mengejutkan jika seorang ibu menanyakan hal itu, tapi masih terasa tabu untuk diri Kyulkyung.
"Mama nggak bermaksud menekanmu, sayang. Mama hanya bertanya kok." Lanjut wanita itu.
"Belum, ma. Kyulkyung masih belum siap untuk mengurus seorang anak. Kyulkyung masih ingin belajar menjadi istri yang bisa berpikir lebih matang, ma." Jawab Kyulkyung sembari menundukkan kepala merasa tidak enak dengan mertuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Household Signature [ JaeKyul]»END✔
FanfictionGANTI JUDUL [Mine!]>> [Household Signature] [AKAN DIREVISI] Kisah tentang pernikahan karena perjodohan yang dialami Kyulkyung dan Jaehyun. Tak saling mengenal sebelumnya, bahkan waktu pendekatan pun juga singkat. Kyulkyung gadis ceria nan hangat ya...