(COMPLETED)
Siapa sangka hubungan yang dirajut selama setahun akhirnya kandas begitu saja, belum lagi masalah-masalah lain yang terus datang menghampiri Akela Senarita secara bertubi-tubi berhasil menghancurkan tembok pertahanan yang gadis itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Putar video di atas, ya :)
-DISTRUTTO 17-
Ada satu masa di mana kita merasa dunia terasa hancur dan hidup seolah memuakkan, saat seperti inilah keinginan untuk hidup Akela semakin menipis. Pertanyaan terus berputar di kepala gadis itu, kenapa semua ini terjadi? Dan sekarang apa niat utamanya untuk hidup? Orangtua yang menjadi semangatnya telah lenyap begitu saja. Melupakan anak yang masih memerlukan bimbingan mereka.
Penampilan Akela sungguh berantakan, ketika ia mematut diri, ia seperti melihat sosok lain yang mengisi raganya. Matahari sudah berada di atas, membakar bumi dengan semangat yang menggelora. Hari ini ia tidak sekolah, selain karena bangun telat, ia juga tidak bersemangat.
Berbeda dengan Nakula yang bangun tepat pukul Sembilan pagi dan yang pertama kali ia cari adalah Akela, melupakan rasa remuk karena tidur beralaskan lantai. Sempat panik mengira Akela kabur atau gimana, Nakula akhirnya bisa bernapas lega saat mendapati Akela tertidur sembari memeluk foto pernikahan orangtua mereka. Pagi ini Nakula kembali menangis, Akela memang sangat manja dengan kedua orangtuanya sehingga kejadian ini membuatnya begitu terluka.
Merasa keduanya harus tetap menjalani hidup, Nakula bergegas mandi lalu memasak, miris rasanya, baru kali ini makanan yang ia buat harus dibuang tanpa sedikitpun tersentuh. Bi Ijah hari ini berhalangan hadir sehingga mau tak mau harus Nakula yang turun tangan.
"Akela." Nakula masuk, menatap sang adik yang tidak merubah posisinya, masih setia menatap kaca. Kali ini tidak air mata, rasa sakit Akela sudah tidak bisa tersalurkan lagi dengan tetesan air.
Akela diam, ia masih setia menatap wajah yang mirip dengan Mamanya. Sekarang ia sangat membenci bentuk wajahnya, kenapa begitu mirip? Sekelabat kenangan kembali menyelimutinya, kenangan tidur bersama sang Mama, curhat dengan Mamanya, dan masih banyak lagi. Ia membenci mengingat momen itu karena terus membuatnya teringat akan akta cerai yang entah Nakula sembunyikan di mana.
Gadis itu memukul kaca menggunakan bingkai foto pernikahan orangtuanya yang masih setia ia genggam, darah mulai mengucur dari tangan Akela karena terkena serpihan kaca. Melihat itu, Nakula marah, kenapa adik yang terlihat kuat bisa begini rapuh?
"Akela! Sudah!" Nakula berusaha menghentikan gerakan tangan gadis yang pandangannya kosong dan tidak berekspresi.
Dari luar, Letta dan Yola masuk. Keduanya terpaksa bolos sekolah karena mendengar berita tidak enak di sekolah. Hampir seluruh murid menggosipi Mama Akela yang merebut suami orang yaitu Papa Kei, keduanya jelas ingin tau berita aslinya dibanding menghakimi tanpa tau cerita awal.
Ketika menatap keadaan Akela, semuanya jelas. Berita itu benar dan gadis itu hancur.
"Akela!" teriak Yola dan Letta beriringan, membuat fokus Nakula teralihkan.