(14)

4.6K 248 14
                                        

-DISTRUTTO 14-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-DISTRUTTO 14-

Akela kira Genta akan menyesalinya, tapi nyatanya tidak, cowok itu semakin dekat dengan Kei. Keduanya terlihat seperti perangko berjalan karena selalu terlihat berduaan. Akela tidak menyesali keputusannya, ia tau inilah yang terbaik. Lagian untuk apa bertahan dengan alibi masih cinta tapi hati terus tersakiti.

Hari ini sudah hari ke tujuh, seminggu lamanya Akela berstatus mantan Genta. Hari pertama putus, ia langsung berpindah kursi, membiarkan Genta dan Keenan maju ke deretan ke tiga lalu membiarkan ia, Letta, dan Yola di deretan belakang.

Akela sakit, hatinya hancur, tapi ia masih tetap harus melanjutkan hidup. Ada Nakula yang terus menyemangatinya, tak lupa kedua sahabatnya yang terus mendukung Akela.

"Akela! Kami bawa berita mengejutkan!" Yola dan Letta masuk ke kelas dengan langkah terbiri-birit, keduanya berhasil menimbulkan kesan heboh sehingga dilirik beberapa teman sekelas mereka.

Keduanya tadi izin ke kantin, Akela memilih tidak ikut, semenjak ia putus selera makannya hilang. Makan berdua dengan Genta merupakan salahsatu kebiasaan yang sulit ia hilangkan ditambah kalau ke kantin ia harus menyaksikan adegan mesra Genta dan Kei.

"Apaan?" tanya Akela tidak bersemangat, mood-nya untuk bergosip hilang begitu selera makannya juga rendah.

Yola dan Letta memposisikan tempat mereka untuk duduk. Keduanya saling berpandangan sejenak lalu mengangguk bersamaan.

"Genta udah jadian sama Kei, tadi barusan di lapangan mantan lo nembak cewek ganjen itu." Yola memberitahu Akela berita besar yang sempat menghebokan seluruh murid SMAN 16 Bintan tadi.

Akela tersenyum getir. "Pantes, tadi banyak yang lari ke lapangan." Airmatanya jatuh begitu saja, ia terluka menyadari Genta tega berbuat begitu dengannya, ini baru seminggu dan mantannya itu kembali berganti status, kurang jelek apalagi Genta di mata Akela.

Letta dan Yola mendekat, keduanya berusaha menenangkan sahabat mereka. Keduanya ikut merasakan sakit Akela, sejak pertama kali jadian dengan Genta, Akela lebih banyak berkorban, keduanya sangat tau akan hal ini.

Kali ini luka kembali tertoreh di hati Akela, ketika putus Genta tetap menyakitinya, enggan menghentikan rasa sesak di dada yang sudah cukup lama mendera hatinya.

Selesai menangis, Akela memilih bolos. Ia harus menenangkan diri sejauh mungkin dan kebun kelas menjadi pilihannya, sekolah mereka setiap kelasnya memang mempunyai kebun yang ditanami berbagai sayuran maupun tumbuhan. Kelas Akela kebetulan kebun bagian depannya ditanami pohon pisang sehingga bisa menyembunyikan dirinya, ia duduk di bangku panjang yang terbuat dari kayu yang diletakkan di hadapan tembok sekolah.

Semilir angin menerbangkan rambut Akela, gadis itu tidak selemah ini tapi ia benar-benar capek dan air mata menjadi pelampiasannya.

"Ngapain di sini?"

DISTRUTTO 👌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang