(COMPLETED)
Siapa sangka hubungan yang dirajut selama setahun akhirnya kandas begitu saja, belum lagi masalah-masalah lain yang terus datang menghampiri Akela Senarita secara bertubi-tubi berhasil menghancurkan tembok pertahanan yang gadis itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-DISTRUTTO 21-
Gadis berwajah cantik itu tampak sibuk memindahkan baju dari lemari ke koper, hari ini entah sudah hari ke berapa Mamanya berada di rumah sakit. Sejak mengetahui Papanya selingkuh, sang Mama mulai sakit-sakittan. Kei membenci orang yang menyebabkkan Mamanya sakit.
Di dunia ini, mungkin Kei bisa menjadi anak yang nakal, bisa menjadi anak yang kurang ajar. Namun, ia tidak bisa menjadi anak pembangkang dengan Mamanya. Semua cara akan ia lakukan agar wanita yang melahirkannya itu hidup bahagia, ia tidak akan segan-segan memusnahkan penyebab kehancuran Mamanya.
Kei membenci Papanya dan keluarga Akela karena merekalah penyebab Mamanya jatuh, penyebab Mamanya hancur bahkan sakit parah seperti ini. Belum lagi undangan pernikahan yang diterimanya, Kei enggak habis pikir dengan jalan pikiran sang Papa, jelas-jelas orangtuanya masih berstatus pasangan tapi beliau sudah seenaknya melangsungkan pernikahan.
Gadis berambut pendek itu menutup koper lalu menyeretnya keluar, ia sudah selesai mengemas baju milik Mamanya. Hatinya sakit mengingat kesehatan orang yang ia sayangi semakin menurun tiap harinya.
"Aku udahan, yuk!" ajak Kei kepada Genta.
Setelah Akela memutuskan Genta, keduanya semakin dekat. Kei senang karena ia kembali bersama dengan mantannya, hanya saja bayangan hubungan yang ia kira akan memuaskannya malah berbanding terbalik, Kei hanya merasa kesenangan sesaat dan terpaksa menjalani hari dengan Genta karena cowok itu dapat ia manfaatkan.
Genta menatap Kei nyalang, cowok itu sedari tadi memang menunggu cewek pujaannya dan karena bosan ia membuka ponsel milik Kei yang kebetulan tidak terkunci, tidak disangka ia melihat pesan dari Reno dan mendapatkan banyak informasi yang mengejutkan.
"Kenapa?" tanya Kei bingung, Genta belum pernah menatapnya dengan pandangan seperti ini.
"Kamu cuma mainin aku?"
Kei tertegun, kemudian menjawab cepat, "Maksudmu?"
Genta memamerkan ponsel Kei. "Sebelumnya maaf karena enggak sopan, aku buka ponselmu sembarangan. Tapi waktu mau kunci tadi aku malah melihat pesan dari Reno, mantanmu atau bisa kita sebut pacarmu."
Kei menatap tampilan ponselnya yang berisi chat-nya dengan Reno.
"Kalau memang enggak suka kenapa kamu beri aku harapan? Selama ini kamu cuma memanfaatkanku."
"Kapan gue kasih lo harapan?" tanya balik Kei, gadis itu tidak terima disalahkan begitu saja.
Genta tertawa miris. "Waktu di kolam renang itu lo juga nipu gue?"
"Gue nipu? Lo yang terlalu bodoh, Genta." Kei maju selangkah, memegang dagu Genta penuh minat.
"Semua sudah jelas, mulai hari ini anggap saja kita tidak pernah mengenal. Cewek yang dulunya baik sekarang sebejat ini? Semoga lo bahagia dengan permainan yang lo ciptakan."