(20)

4.9K 227 0
                                        

-DISTRUTTO 20-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-DISTRUTTO 20-

Keinginan Akela untuk menikmati sunset bersama orang terkasih akhirnya terwujud, Rega membawanya ke pantai. Hembusan angin seperti membawa lari kesedihan Akela, buktinya gadis itu merasa lebih baik dibanding sebelumnya.

Sentuhan tangan Rega di bahunya membuat Akela terlonjak kaget, dirinya tadi sibuk melamun.

"Pulang yuk? Dicariin Nakula, lagian udah mau jam tujuh."

Akela mengangguk, keduanya kembali melanjutkan perjalanan.

Tanpa terasa mobil Rega telah berhenti di perkarangan rumah Akela, Rega tidak rela waktunya bersama Akela berjalan begitu cepat, padahal cowok bermata cokelat itu sudah memastikan laju mobilnya sangat lambat.

"Ka-"

Keduanya tersenyum karena tidak sengaja membuka percakapan secara bersamaan.

"Duluan." Rega mengalah.

Senyum Akela semakin mengembang. "Kamu mau mampir dulu?"

Rega menggeleng.

"Ok, terus tadi mau ngomong apa?"

"Besok jangan lupa, terus nanti masuk langsung mandi lalu istirahat."

Akela mengangguk lalu hormat ala tentara. "Siap Pak Bos!" lalu ia turun dan berjalan ke seberang agar bisa berbicara dengan Rega melalui jendela.

"Kalau gitu aku pamit dulu, maaf gak bisa mampir."

"Bye! Hati-hati." Tangan Akela terus melambai meski mobil Rega sudah hilang dari pandangan.

Saat berbalik badan, gadis itu dikejutkan dengan kemunculan Nakula di belakangnya.

"Najis! Ngagetin Kambing!"

"Siapa suruh sibuk melambai," ejek Nakula sinis.

Akela menjulurkan lidahnya kemudian berlalu masuk ke dalam.

Lagi-lagi jantung Akela diuji, ketika membuka pintu kamarnya ia kembali terkejut karena kehadiran sahabatnya. Keduanya terlihat kesal sembari menatap tajam sang pemilik kamar.

"Tumben gak ngabarin?" tanya Akela seraya menaruh tas selempangnya di lemari.

"HP lo mati, Bangkai!" teriak Letta yang mengundang kekehan dari Akela.

"Oh iya, tadi lupa bawa power bank juga."

Letta mendengus sebal, hampir lumutan keduanya menunggu Akela yang ternyata sibuk jalan dengan sang pujaan hati.

Yola terus memperhatikan pergerakan sahabatnya, setelah mengikat rambut tinggi-tinggi, Akela berjalan masuk ke kamar mandi.

"Tunggu bentar ya, gue mandi. Cuma bilas-bilas aja kok, anak gadis kan enggak boleh mandi malam-malam," kekeh Akela.

DISTRUTTO 👌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang