CHAPTER 10

38 23 2
                                    

Track

"What Happen?"
__________________________________

"Kamu yang membuatku kehilangan diriku."

][

》Bjorkya; Chapter 10《

Ray pulang kerumahnya bersama Kya. Di rumahnya sudah ada Gladis dan Elitha. Mereka sedang menonton tv bersama.

"Aku pulang Gladis. Ada Kya juga." Mereka menoleh ke sumber suara. Ray mengandeng Kya dan merangkulnya, membuat Gladis ternganga.

"Kamu?" Ray menunjuk Elitha, "kenapa kamu ke sini?" Gladis menhmapiri Ray diikuti Elitha. "Memangnya kenapa? Bukankah kakak bilang jika aku tidak boleh keluar, jadi aku mengundang Kak Elitha ke sini. Bukankah aku adik yang patuh?" Kalimat yang Gladis lontarkan mengandung sindiran keras untuk Rayhan.

"Hm, kamu harus les. Kya sudah datang." Ray melepaskan gandengan dan rangkulannya.

Ray meninggalkan Kya dengan Gladis dan Elitha. "Siapa namamu?" Elitha bertanya, dia mengandeng tangan Kya dan menyuruhnya duduk di sofa.

"Namaku Bjorkya." Kya merasa canggung.

"Kamu temanya Rayhan?" Elitha kembali bertanya. Gladis ikut duduk di sebelah Bjorkya.

"Tidak, eh iya. Rayhan itu temannya sahabat aku, jadi aku mengenalnya." Kya berucap pelan. Jika berbicara dengan seseorang ia sebenarnya memang merasa canggung.

"Kya, Gladis ayo. Nanti semakin malam." Ray datang setelah mengganti bajunya. Gladis dan Kya bangkit. Namun, tidak dengan Elitha. Gadis itu tetap duduk menatap Rayhan.

"Dan kamu Elitha, jika tidak ada keperluan yang penting, sebaiknya kamu pulang saja. Ini sudah malam." Terdengar seperti mencemaskan namun, itu lebih terdengar seperti mengusir.

"Tapi aku masih ingin ada di sini." Ray kembali menatap manik mata gadis di depanya. Bjorkya dan Gladis hanya diam menyaksikan mereka.

"Mau apa kamu tetap di sini? Biarkan Gladis fokus belajar." Ray berucap dengan nada sarkasnya. Gladis mendekati kakaknya, "kak, biarkan saja. Lagipula Kak Elitha tidak akan mengangguku."

Ray menatap tidak suka pada Elitha. Kemudia beralih menatap Bjorkya yang hanya diam mematung mendegarkan pembicaraan mereka. Dia seperti tidak ingin untuk ikut campur.

"Kya."

"Ya-yah?" Gadis itu melongo. Dia nampak terkejut karena Ray memanggilnya secara tiba-tiba di keadaan yang sedang seperti itu.

"Kau dan Gladis pergilah, dan kamu Elitha. Kamu juga bisa ikut bersama mereka. Aku mengijinkannya karena adiku. Bukan karena hal lain." Ray meninggalkan mereka yang menatapnya bingung. Tapi tidak dengan Kya yang hanya diam. Mungkin dia sedang memikirkan sesuatu.

》Bjorkya《

Mereka berlatih. Elitha juga ikut bermain alat musik gitar. Dia bernyanyi dan bermain bersama. Nampak sangat bahagia. Mereka tertawa dan bercanda sesekali.

"Kya, kamu sepertinya terlihat begitu dekat dengan Rayhan?" Elitha bertanya. Kya tersentak. Kenapa Elitha bertanya seperti itu padanya?

"Tidak, dia tadi hanya membantuku saja. Karena aku tidak bisa melihat." Kya tau apa yang Elitha pikirkan. Dia pasti merasa aneh dengan sikap Rayhan terhadapnya tadi.

"Oh, begitu."

Mereka berlatih. Mereka sangat bahagia, apalagi Bjorkya. Dia mendapat teman baru. Elitha Vincent Glosya. Dia sangat ramah, seru dan tidak membosankan. Bjorkya mulai mengubah sedikit alibinya, jika seseorang yang kekurangan seperti dirinya akan dianggap berbeda.

Bjorkya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang