CHAPTER 14

23 17 22
                                    

Track

"Debaran jantung."
__________________________

"Aku akan menjadi matamu."

][

》Bjorkya; Chapter 14《


Hari ini adalah hari perlombaan Gladis. Rayhan datang menjemput Kya untuk datang ke acara Gladis. Rayhan duduk di ruang tamu rumah Kya menunggu Kya yang sedang bersiap-siap.

Seraya menunggu Rayhan memainkan ponselnya, membuka grup chat dengan teman-temannya.

_______________

Group chat: Ah Squad

Ali somplak: Hari ini pangeran kita akan kencan dengan gadis buta pujaannya, haha.

Fikriran: Wah, benarkah ini Ray? Aku tidak menyangka.

Me: Jangan menggosip, lebih baik aku dengan gadis buta daripada kalian tidak dengan siapapun^_

Andre: Hey, aku punya pacar asalkan kalian tau.

Fikriran: Siapa? Paling dia lagi menginggau.

Andre: Anindya pacar aku haha.

Ali: WHATTT? ANIN? NGAK USAH NGAYAL DEH AH.

Fikriran: Hidih, cari cewek lain kan masih banyak, kenapa harus rebutan coba.

Andre: Kok sewot si Fikri:v

Me: Apa-apaan coba, dasar sinting.

__________________

Rayhan yang malas menghadapi celotehan tidak penting teman-temannya pun menutup ponselnya. Ia melihat-lihat sekeliling. Menemukan sebuah foto anak perempuan yang tertawa lepas dengan mengunakan dress berwarna abu-abu yang terlihat sangat bahagia.

Rayhan yang melihat itu refleks tersenyum. "Apa ini Kya? Manis sekali," ucap Rayhan dengan senyuman yang masih setia menghiasi wajah tampannya.

Ceklekk

Suara pintu terbuka membuat Rayhan menoleh. Ia mendapat seorang pria paruh baya yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ia nampak asing bagi Rayhan.

"Kamu siapa? Kenapa ada di sini?" Orang itu mendekat ke arah Rayhan seraya melepas sepatu dan menggantinya dengan sandal.

"Saya Rayhan, teman Bjorkya." Rayhan nampak ragu, orang itu menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

"Teman Kya?"

"Ah ya, Kya juga mengajar les untuk adikku," jelas Rayhan. Orang itu mendekat ke arah Ray dan menyentuh pundaknya.

"Aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Sejak kapan kamu mengenal Kya?" tanya orang itu dengan nada sedingin mungkin, masih dengan tatapan mengintimidasinya.

"Ah, sekitar dua minggu yang lalu."

"Oh." Orang itu hanya meng-ohkan ucapan Rayhan.

Bjorkya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang