CHAPTER 15

19 11 30
                                    

Track

"What is Love?"
_________________________

Cinta, sebuah kata yang mengandung beribu makna bagi yang merasakannya.

-vasella14-

][

》Bjorkya; Chapter 15《

Ray mengantar Kya pulang setalah acara selesai. Ray tidak sendiri, ia masih dengan Gladis yang hanya diam duduk di bangku belakang. Jika dilihat, ia seperti sedang mengamati sesuatu.

"Gladis tunggulah di sini, aku akan mengantar Kya masuk ke rumah." Gladis hanya menganggukan kepalanya.

Rayhan mengatar Kya sampai di depan rumah. Ibu Kya keluar karena mendengar ada seseorang yang datang.

"Kalian?" Ibu Kya mendekat ke arah putrinya.

"Ayo masuk." Sintia mempersilahkan Ray dan Kya masuk. "Tidak bibi, aku akan pulang sebentar lagi," tolak Rayhan.

Sintia menganggukan kepala, "ayo Kya, masuk." Dia merangkul Kya untuk masuk. "Bibi, bolehkah aku berbicara dengan Kya sebentar." Sintia dan Kya menoleh ke sumber suara.

"Baiklah." Sintia meninggalkan mereka berdua di teras rumah.

"Ada apa Ray?" Kya bertanya.

"Kya, walaupun kamu sudah tidak mengajar Gladis tapi apa boleh aku tetap bertemu denganmu?" Kya mengernyit heran. "Kenapa?"

"Aku hanya ingin selalu bertemu denganmu. Bolehkan?" Ucap Rayhan ragu. "Iya tidak apa-apa. Kenapa kamu harus meminta ijin?" Kya tersenyum, begitupun dengan Rayhan.

"Kalau begitu, bisakah besok kita jalan-jalan?"

"Jalan-jalan? Ke-kemana?"

"Akan kupikirkan nanti. Kamu mau? Jika tidak aku tidak akan memaksa."

Kya menggeleng. "Tidak, aku akan ikut denganmu."

Di mobil, Gladis menatap mereka dengan tersenyum penuh arti. Dia yakin jika kakaknya memang menyukai Bjorkya. Tapi dia masih harus mencari tau tentang hubungan kakaknya itu dengan Elitha. Sahabat masa kecilnya. Kenapa dia begitu tidak suka dengan Elitha, apa alasannya.

Dan juga kenapa dia mengatakan, "aku akan tiada?" Apa maksudnya? Gladis tidak bisa memahami kalimat itu.

》Bjorkya《

Siang ini Rayhan bersiap pergi bersama Kya.

"Aku harus pakai baju apa?" Dia kebingungan sendiri memilih pakaian.

"Apa yang ini?" Dia mengambil sebuah kemeja berwarna biru dongker, dan kembali menatap cermin.

"Ah, kamu memang tampan, Rayhan." Dia memuji dirinya sendiri. Saat sedang asik mencocokan pakaian yang akan dia pakai, ada seseorang yang datang tanpa ijin ke kamarnya.

"Wah-wah, sepertinya ada yang akan berkencan." Rayhan menoleh ke arah pintu. Di sana sudah ada Gladis yang berdiri bersandar di pintu seraya tersenyum padanya. Rayhan yang sadar sedang di amati, segera menyembunyikan pakaian yang ia pegang di balik badannya.

"Kenapa disembunyikan? Aku sudah tau." Gladis mendekat. Dia melihat-lihat lemari pakaian Rayhan dan mengambil sebuah kaos berwarna abu-abu.

"Gunakan ini saja, lebih keren untuk berkencan." Rayhan tersipu malu saat Gladis mengatakan kata 'kencan'. Dirinya berkencan? Oh yang benar saja.

Bjorkya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang