CHAPTER 24

39 6 4
                                    


Track

"Ceritaku."
___________________________

"Aku mungkin bukan pemeran utama, tapi aku juga punya cerita."

][

] Bjorkya; Chapter 24 [

×÷×

Aku, seorang gadis 21 tahun yang berpikiran seperti anak usia 12 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku, seorang gadis 21 tahun yang berpikiran seperti anak usia 12 tahun. Gadis bodoh yang berbuat kesalahan besar yang tak bisa dimaafkan.

Akan ku ceritakan sedikit kisahku. Kemarilah, dengarkan baik-baik. Semoga kalian tak merasakan apa yang aku rasakan.

Aku seorang penjahat. Ah, ralat. Lebih tepatnya aku seorang pembunuh. Pembunuh yang sangatlah bodoh dan ceroboh. Aku ini lemah, baik fisik maupun mental.

Keluargaku sibuk dengan kehidupannya masing-masing, tak ada yang peduli denganku. Bahkan jika aku mati sekalipun, mungkin mereka tak akan tahu.

Aku iri dengan anak-anak seusiaku yang bisa bermain dengan bahagianya, menyantap sarapan dari ibunya, dengan bangga mereka mengatakan, "aku menyayangimu, Ibu." Aku miris mendengarnya, begitu indah tapi sangat menusuk untukku. Memang hanya sebatas kalimat biasa, tapi itu sangat berarti bagiku.

Aku pernah berpikir, bahkan sampai sekarangpun masih ku pikirkan. Apakah aku menyayangi ibuku seperti anak-anak pada umumnya? Ibuku yang melahirkanku, merawatku hingga kini, dan mendidikku supaya aku tumbuh menjadi anak yang baik.

Mereka gagal dalam kategori yang terakhir, aku bukan orang baik. Aku tegaskan kembali, bahwa aku bukan orang baik. Aku ini penjahat, dan selamanya akan tetap menjadi penjahat. Seperti halnya seorang pencuri, maka akan selamanya dia dianggap pencuri walau ia sudah tidak mencuri lagi.

Saat aku duduk di bangku SMA semuanya dimulai. Bangku di mana banyak dielu-elukan oleh remaja karena merupakan masa-masa paling indah. Tapi itu tidak terjadi denganku. Masa itu begitu kelam, sampai-sampai aku tak bisa melihat siapa diriku.

Aku takut, aku cemas, aku khawatir, aku merasa berbeda. Aku merasakan semuanya. Rasa itu melingkupi diriku, dari dimulainya hari sampai hari juga berakhir. Memang tidak selalu, tapi sering terjadi.

Aku mulai melupakan kecemasanku di saat aku bertemu dengan sosok yang sangat baik padaku. Dia peduli denganku, entah itu hanya simpati atau ada rasa yang lain aku tak tahu. Yang aku tahu, karenanya aku sedikit melupa. Melupa tentang semua pikiran-pikiran jahat yang terus mengelilingi otakku tanpa henti.

"Sendirian saja. Kenapa kau selalu murung? Ada masalah, ya?" tanyanya kelewat berani pada seseorang yang baru dikenalnya beberapa jam lalu. Dia hanya tahu namaku, tapi dia sudah berani menanyai masalahku. Sungguh sangat berbeda. Yang bahkan orang akan menghindar dari sosok seperti aku ini. Menjauh untuk mencari area aman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bjorkya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang