CHAPTER 19

9 5 8
                                    

Track

"Siapa kamu sebenarnya?"
_________________________

"Kebenaran ini menamparku."

][

》Bjorkya; Chapter 19《


"Semua tidak seperti yang kamu katakan." Mendengar kalimat itu, gadis yang berdiri di depan seorang lelaki bertubuh tegap dengan wajah tenang seperti tak terjadi apapun itu tersenyum mengejek.

"Tak terjadi apapun? Aku tidaklah bodoh."

"Kamu memang tidak bodoh." Lagi-lagi kalimat yang dilontarkan pria di depannya itu membuat gadis itu menyalang.

"Lupakan masa lalu, hiduplah di masa kini Rayhan Vano Darmahendra!" Gadis itu meninggikan suaranya.

"Masa lalu bukan untuk dilupakan. Masa lalu itu untuk dikenang dan dijadikan pelajaran untuk masa kini maupun masa depan."

"Itu tau. Kenapa kamu tidak memaafkannya dan memulai hidupmu lagi?" Rayhan berdecak. "Kenapa? Haruskah?"

"Kak! Lihatlah ini dari sudut pandang seorang gadis. Kak Elitha perempuan, dan aku juga. Aku tau rasanya cinta yang tak terbalas seperti apa. Jadi, bukanlah masalah besar jika Kak Elitha melakukan itu demi cintanya padamu." Gadis yang sejak tadi mendebat Rayhan adalah adiknya.

"Bukan masalah besar?" Rayhan terkekeh.

"... kau tak tau apa-apa, Gladis," lanjutnya.

"Karena aku tidak tau, makanya aku bertanya kenapa!" sarkas Gladis.

"Jangan ganggu aku!"

"Kak! Jawab dulu." Rayhan hendak pergi, namun Gladis mencegahnya.

Seakan tak kenal takut, Gladis mendekat, mengarahkan retina matanya tepat di retina mata Rayhan. Menatap Rayhan tak kalah tajam.

"Kak Elitha yang telah membunuh Kak Grizell?" Mendengar nama Grizell membuat Rayhan mengernyit.

"Tanyakan saja padanya. Kenapa denganku?"

"Aku tau semuanya. Kak Elitha yang telah mengakibatkan sikapmu begini."

"Jika ya kenapa?" Tak tahan memendam luka selama itu, Rayhan akhirnya membuka suara.

"Gadis bernama Elitha itu yang telah menghancurkan hidupku. Kebahagiaaan dan cinta pertamaku telah direngutnya. Apa salah jika aku membencinya?"

"Tapi dia sahabatmu, Kak. Tak ada salahnya memaafkannya." Rayhan mendengus. "Jika dia sahabatku, dia berhak berbuat apapun termasuk menjadi seorang pembunuh?"

"Dia bukan pembunuh. Kak Grizell saja yang terlalu lemah mentalnya."

Plakk

Suara tamparan menggema di ruangan yang hanya diisi oleh dua orang. Seakan suara itu mengalahkan setiap detakan jantung yang berpacu dengan cepatnya karena amarah.

"Tau apa kamu, hah? Grizell yang lemah mental? Kamu hanya gadis labil tak tau apapun. Jangan pernah berpikiran jika Elitha tak bersalah. Dia adalah pembunuh, dan akan selamanya predikat pembunuh akan melekat padanya."

"Dia melakukan itu karena mencintaimu. Jadi bukankah kamulah penyebab kematian Grizell?" Rayhan membeku mendengar penuturan Gladis.

Benar juga jika dipikirkan kembali. Elitha tak salah, dia melakukan itu demi mendapatkan cintanya terbalaskan.

Bjorkya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang