_4_

58 10 0
                                    

"karena kejujuran lebih dari segalanya"
.
.
.

"Areta?" kaget mereka berlima.

Disinilah areta. Setiap harinya, ia harus selalu kerja paruh waktu.

Kalian pernah bacakan?tentang, kalau areta hidup sendirian?tanpa adanya orang tua? Atau saudara?.
jadi ya mau tidak mau reta harus bekerja paruh waktu, untuk menghidupi dirinya sendiri.

***

"jadi, kenapa kamu bisa kerja di minimarket itu?" tanya rena, karena sekarang mereka sedang berkumpul di taman dekat minimarket yang mereka kunjungi, dan juga ada areta.

Sejak kejadian tadi, sejak dimana mereka berlima bertemu dengan areta yang sedang kerja di minimarket itu. Mereka menuntut areta untuk menjelaskan apa yang terjadi? Dan ya, areta ingin menjelaskannya. Dan sekarang mereka ada di sini,di sebuah taman, untuk menjelaskannya.

"e-eum, a-aku bekerja ka-karena a-aku ha-harus nencari uang" ujar areta yang sedikit gugup.

"mencari uang? Untuk? E-eum maksudku, ya kenapa kau harus mencari uang? Apakah ayahmu tidak bekerja? Atau kau mau membantu ayahmu bekerja gitu? Eumm maaf aku berbica begitu, tapikan sepertinya anak sekolah bukannya harus fokus untuk menjadi pelajar yang baik?" celetuk selgi.

"a-ah, tetapi aku sudah tidak memiliki orang tua, da-dar---

ucap reta sembari menundukkan kepalanya karena sudah tidak sanggup melanjutkan ucapanya.

"maafkan kami areta, kami tidak bermaksud untuk membuat mu menangis" kata rose sembari mengusap punggung reta yang kini sudah bergetar.

Areta menegakkan kembali tubuhnya, "da-dari sewaktu kecil, a-aku su-sudah tidak memiliki orang tua, a-apalagi sa-saudara, a-aku hidup sendirian, ti-tidak ada siapapun, tidak ada orang yang selalu menyayangiku." reta menghela nafas sebentar, lalu melanjutkan lagi,"terkadang, aku suka iri sekali melihat mereka yang selalu mendapatkan kasih sayang seorang ayah dan ibu.Tetapi aku? Aku tidak pernah merasakannya." reta menangis lagi.

"menyedihkan sekali" gumam fio.

"memang.. Sewaktu kecil, aku berada di panti asuhan, ada ibu yang selalu menjagaku , menyayangiku, memberiku makanan, memberiku ilmu yang banyak. Ta-tapi aku ingin merasakan diberikasih sayang oleh ibu dan ayah kandungku. Tapi entahlah mereka dimana." ucap reta yang masih menunduk.

"apakah kamu pernah mencari ayah dan ibu kandungmu?" tanya rose.

Areta menggeleng,"Dulu,aku sempat berpikir untuk mencarinya, tetapi aku berfikir lagi. Aku harus mencari kemana? Bahkan, aku tidak tahu mereka pernah tinggal dimana, dan aku juga tidak tahu, saudara saudara ku tinggal di mana. Dan juga ibu pernah berbicara padaku,jika kedua orang tuaku sudah tiada, sudah meninggal. Tapi aku tidak langsung percaya. A-ah disitulah aku berpikir bahwa hidupku benar benar hancur"

"mungkin pikiranmu dulu begitu reta, tpi sekarang tidak. Hidupmu tidak hancur. Bahkan kau sekarang memiliki ibu dan ayah sekaligus lima. Dan juga kau memiliki saudara saudara yang cantik areta." ucap fio sambil merangkul areta.

"ma-maksudmu?" tanya areta, sambil mencerna apa kata fio barusan.

"ya, kita sudah menganggapmu sebagai saudara kita areta. Ya ngak geng?" tanya fio, dan mendapat jawaban dengan ancungan jempol oleh mereka ber-empat.

Love In Silence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang