_12_

30 8 0
                                    

"tenang saja. Yang aku inginkan,bukan kepastian untuk menjadi pacarmu.aku hanya ingin kepastian, tentang siapa aku bagi dirimu. Agar aku bisa tahu,bagaimana harus bersikap dan memposisikan diriku".



Hari hari berlalu begitu cepat. Sekarang reta, fio,renal,dan teman teman lainnya akan mengikuti ujian kenaikan kelas. Begitu juga dengan adit, ia juga akan mengikuti ujian kenaikan kelas tetapi dengan sekolah yang berbeda. Dan, aditya pun sudah menjadi sebagian teman dari geng reta.

Di hari yang masih pagi ini, reta dan fio sedang sarapan untuk bersiap sekolah.

Reta yang sedang melahap makanannya, sedangkan fio sedang terburu buru membaca buku dan melahap makanannya juga.

"kamu emang ga ngapalin tadi malam?" tanya reta

Dan yang di tanya malah sibuk dengan bukunya, dengan mulut yang penuh dengan makanan.

Reta kesal karena pertanyaannya tidak di jawab, ia pun beranjak untuk pergi ke kamar membawa tasnya.

Selang beberapa menit, reta pun kembali ke tempat makan, dan melihat fio masih kalut dengan bukunya. Reta pun menghela nafas lalu bertanya lagi.

"emangnya kamu semalam apa aja sih?" tanya reta dengan nada sedikit kesal

"semalam aku vcan sama renal sampe lupa waktu" ucap fio sembari senyum seperti tidak punya salah.

"aisshhh kamu ini bagaimana? Sekarang mau ujian malah pacaran" ucap reta kesal, entah kesal karena fio tidak menghapal, entah kesal karena fio vcan dengan renal.

"siapa yang pacaran? Aku ngak pacaran" kata fio dengan nada menyentak sedikit.

"kalau ga pacaran apa apaan vcan" gerutu reta

"emang nya kenapa? Gaboleh?"kata fio

Lalu retapun sedikit terkejut ditanya seperti itu. Pikirnya ia juga kenapa reta harus marah? Benar benar bodoh reta ini!

"eumm... Engga, bukan gitu maksudku kan kasihan kalo kamu ngak bisa jawab nanti gimana?"alesan reta.

"gampang lah soal itu mah" jawab fio acuh

"sudah, ayo berangkat" ajak reta lalu ia pergi beranjak untuk berangkat sekolah.

Dan pertengkaran kecil itu pun berakhir.

.
.
.

Sekarang mereka sedang melaksanakan ujian hari pertamanya. Tidak menyangka, reta duduk dengan renal. Dan itu membuat reta susah sekali konsentrasi terhadap soal soalnya.

Reta merasa sedari tadi renal terus meliriknya. Ia sedikit risih sih, tetapi kalau dia melirik ke arahnya takutnya ia berkontak mata dengan lelaki itu. Dan takutnya lagi reta tidak bisa melupakannya.

"ret" tiba tiba suara yang ia rindukan menyebut namanya.

Reta menoleh dan mendapatkam renal yang sedang tersenyum manis kepadanya.

"y-ya?" ucap reta gugup sekali, lalu ia kembali pokus kepada kertanya.

"kamu udah beres?" tanya renal

Love In Silence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang