_13_

36 7 0
                                    

"Hanya melihat, tanpa menyapa. Hanya memendam, tanpa berkata"

Seseorang yang sedari tadi mengamati duasejoli yang terlihat seperti senang,bahagia ceria dan begitu dekat sedang asik menyapa satu sama lain.

Terdengar suara lelaki itu mengajak reta berjalan jalan, dan membuat hati yang kini mengamati mereka berdua panas.

Tetapi kenapa ia harus panas?apakah ia menyukainya?ahh,tidak tidak mungkin tidak. Tapi mengapa hatinya panas?

Dia sendiripun bingung....

.
.
.

Sekarang reta dan adit sedang berada di perjalanan, entah mau kemana mereka pun. Suasana di dalam mobilpun sangat hening, Sedari tadi tidak ada yang memecahkan keheningan itu.

Aditya yang sibuk menyetir pun sesekali mencuri pandang kepada reta. Tetapi sedari tadi yang dilihatnya hanya melamun, entah melamunkan apa aditya pun tidak tahu.

Areta pov.

Aku sedang berada di dalam mobil bersama adit entah mau kemana. Tetapi pikiranku terus saja memikirkan dia.

Memikirkan mengapa dia seperti seorang yang sedang kesal begitu tau jika aku dan adit akan main?

Jika ia memang kesal karena aku dan adit. Tapi mengapa harus kesal?

Ahh, membingungkan.

"ekhem" tiba tiba saja adit berdehem dan membuat lamunanku membuyar.

"eh?" aku pun sedikit terkejut.

"kamu sedang melamunkan apa sih?"tanyanya bingung

"tidak aku tidak sedang melamun"elakku

"benarkah?" kata dia sembari melihatku

"jangan banyak tanya! Kau sedang menyetir tau!" kesalku, kenapa dia kepo sekali sih?

Lalu saja ia pun pokus menyetir lagi.

Areta pov end.

Perjalanan yang macet pun membuat kedua sejoli itu kesal. Apalagi sedari tadi suasan hening saja.

"ini kita mau kemana sih?" tanya reta kesal

"entah" jawab adit dingin

"aishhhh"kesal reta lalu kembali lagi menyibukan diri dengan melihat jalan

Dan kebetulan reta pun melihat taman, lalu dia tertarik dengan taman itu, entah mengapa kelihatannya suasana disana bisa meredakan hatinya yang sedari tadi greget kepada lelaki yang di sebelahnya.

Lalu ia pun melirik kepada adit, ia harus bicara apa ya katanya, dia ingin sekali ketempat itu. Tapi ia malu kalau memulai permbicaraan kepada lelaki itu, inginnya sih dia peka. Tetapi yah itu hanya bayang bayang saja.

Mau tidak mau ia harus memulainya. Karena kebelet ingin ketempat itu, entah kenapa.

"eum a-adit?"kata reta yang melirik adit dengan muka memelasnya.

Love In Silence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang