_10_

32 7 0
                                    

"perasaan harus dibalas dengan perasaan.sayangnya,beberapa persoalan di bumi tidak kenal dengan keadilan."


Pukul 8 pagi. Penghuni rumah belum ada yang bangun padahal  biasanya pukul 6 pun areta atau fio udah bangun. Tapi untungnya hari ini mereka libur.

Lalu tiba tiba saja ponsel reta berbunyiTerpaksa ia harus bangun dan mengangkatnya.

"ganggu aja" gumam reta lalu mengangkatnya tanpa dilihat siapa yang menghubunginya.

"selamat pagi reta" sapa seseorang

'siapa ini? Perasaan pernah ngedenger suaranya. Tapi siapa?' kata reta dalam hati lalu melihat ponselnya dan nomor nya tidak dikenal.

"siapa ya?" kata reta dingin

"astagaa, kamu udah tua ya? Masa ngak kenal aku sih?"

"enak aja. Beneran ini siapa?" kata reta bingung

"aku adit, reta. Masa ngak kenal sih?" katanya sambil terkekeh

"astagaaa! Kamu adit? Kirainnn siapa, kenapa ngak ngomong sih" kata reta lega

"yak! Aku ngak ngomong gimana?" protesnya

"berisik tau ngak sih?" gerutu reta

"terserah"katanya"eh ret sekarang hari minggu kan ya? Kita main yu?" ajaknya

"eumm gima.."belum juga ngelanjutin ucapannya udah di potong smaa aditya.

"gaada penolakan" jelasnya

"baiklah baiklah. Tapi aku belum mandi"balas reta malas

"aku kasih waktu satu jam. Nanti aku jemput." katanya

"ya" lalu panggilannya di tutup oleh reta karena kesal.

'siapa dia? Kenapa dia so akrab banget sih? Padahl kita kenal baru kemarin. Tapi kenapa dia udah sksd banget.' katanya, lalu ia pun bergegas untuk pergi.

Lain dari itu....

Ternya fio sedari tadi sudah bangun, dan biasanya dia suka membangunkan reta untuk bangun, tetapi kali ini tidak.

.
.

Tin tin

Suara klakson mobil terdengar nyaring di halaman rumah mereka.

"siapa ya? Apa jangan jangan adit? Kenapa cepet banget itu orang?" kata reta lalu berlari untuk melihat siapa yang datang.

Tingtong

"ya sebentar" teriaknya. Lalu setelah membuka pintu lebar lebar ternyata yang datang bukan adit, melainkan renal.

"o-oh re-renal?" tanya reta sedikit keget karena renal memakai pakaian yang sangat rapih.

"eh reta. Dimana fio?" tanya nya

Deg

Dia datang untuk mencari fio? Oh reta, ayolah kau ngak boleh terlalu berharap. Siapa juga yang ingin mencarimu, tidak usah geer dulu. Ayolah ayolah.

"eumm, se-seper.." belum juga ia meneruskan bicaranya, tiba tiba fio datang dengan memakai pakaian yang rapih juga.

'mereka mau kemana?' tanya reta di dalam hatinya.

"eh udah datang kamu nal. Mau jalan sekarang? Atau mau masuk dulu?" kata fio

"langsung jalan aja deh" kata renal

"okey. Oiya ret aku pergi dulu ya" kata fio

"e-eum kalau boleh tau, kalian mau pergi kemana?" tanya reta sembari memasang muka bodoh. Dan memang bodohnya lagi mengapa ia menanyakan hal seperti tadi? Benar benar bodoh.

"kita mau ke acara pernikahan kakaku" jelas renal

"oh ya,kalau begitu selamat untuk kakamu" kata reta tersenyum bodoh.

'maafkan aku. Aku tau aku menyakiti hatimu' kata fio dalam hatinya.

Dua sejoli pun berjalan menuju mobil renal lalu pergi meninggalkan halaman rumah.
"apakah aku harus merelakanya?"gumamnya lalu masuk kedalam rumahnya untuk bersiap.

.
.
.

Sekarang areta pun sedang bersantai di dalam kamarnya sembari menunggu adit.

Tiba tiba ponselnya berbunyi tanda ada pesan masuk.

Adit:
Reta kamu udah siap?aku udah ada depan rumah

Areta:
udah. Aku otw keluar

Adit:cepet

Lalu retapun beranjak keluar. Setelah diluar ia melihat mobil yang kemarin ia lihat terparkir di halaman rumahnya. Suara klakson mobil pun terdengar di telinga reta, langsung saja reta pun sedikit berlari menuju mobil itu.

"cepet naik" teriak adit di dalem mobilnya

Reta pun bergegas naik kedalam dan mobil pun melaju menjauh dari halaman rumah.

"kita kemana ya?" tanya adit

"eumm ke toko buku aja gimana?" kata reta

"wah kamu suka baca buku?"tanya adit

"hmm"

"kalo gitu kita sama ya"kata adit masih pokus sama jalan karna lagi nyetir.

"emang kamu suka baca buku juga?" tanya reta penasaran

"hmmm"

"kalau gitu ayo kita baca buku bareng bareng" ajak reta refleks.

Lalu mobil pun melaju ke arah tempat buku.

'kenapa aku dan dia langsung bisa dekat gini ya?, rasanya dekat dengannya senang. Entahlah aku bingung'ucap reta dalam hati.

Love In Silence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang