[ 4 ]

1.7K 160 23
                                    

|| PUTAR MULMEDNYA AGAR FEELNYA DAPAT ||


#Panwink_begin


Jihoon-hyung dia lagi-lagi membuatku untuk diam, pasti Dongmyeong berpikir aku ini sangat lemah tapi aku tidak peduli. Untuk sekarang ini memgikuti mereka jauh lebih baik daripada harus menolong orang lemah seperti Guanlin.

Jinyoung Pov End

__________________________
______A_P_O_L_O_G_Y______

Pagi ini terlihat Guanlin yang sedang berjalan dengan santainya menyusuri pelataran kelas, senyumnya pun mengembang untuk menutupi kesedihannya selama ini. Maniknya dengan rajin meneliti objek-objek yang ia lewati, karena sejujurnya dia jarang keluar kelas dan memilih diam di kelas karena ia selalu di marahi oleh Jihoon jika bermain dengan temannya yang lain.

Tetapi  entah keberanian darimana, kali ini ia berani keluar dan duduk di bangku sekolah. Sepertinya ia berharap dunianya kali ini jauh lebih baik dari kemarin. Namun, sepertinya harapannya sirna bahkan ia melupakan kompotan orang yang selalu menggangunya.

"Wah, wah Lee Guanlin rupanya sudah berani untuk keluar dari kandang hahahaha. Apakah Jihoon-sunbae sudah mengizinkanmu untuk keluar?" tanya Samuel penasaran. Dan seperti biasa Guanlin hanya diam, tidak tahu apa yang harus ia katakan sekarang.

"Ternyata dia lebih mau di siksa daripada bicara muel, padahal kan-"
"Syut biarkan Dongbin-hyung sepertinya ia ingin babak belur lagi," ucapnya bersmrik. Mendengar hal itu refleks Guanlin langsung berdiri dan dengan berani menatap tiga orang yang ada di depannya.

"Apa mau kalian?" tanyanya dengan keberanian yang ia punya.

Samuel menyergainya, tapi di lubuk hatinya ada sesuatu yang harus ia lakukan secepatnya sebelum ia terlambat.
"Baguslah kau sudah berani, tak tahukah kami lelah menunggumu," ucap Haknyeon.
"Bukankah kita terlalu banyak bicara hyung, berhentilah berucap omong kosong sebelum terlambat. Tujuan utamaku kesini adalah memukul dadanya," ujar Samuel dan membuat Guanlin terkejut.

"Apa maksudnya mau memukul dadaku, aku takut penyakit itu kambuh lagi jika hal ini terjadi," batin Guanlin cemas.

"Lihatlah wajah datarnya sudah kupastikan ia sedang mencemaskan sesuatu, benar kan?" tambah Dongbin.
"Jangan banyak bicara Dongbin!"

Bugh

Bugh

Bugh

"Mianhe," batin seseorang.

"Akh hajima!" Guanlin jatuh tersungkur setelah mendapat 3 pukulan di dadanya dan saat pukulan 4 hampir melayang tangan Samuel ditahan kuat oleh seseorang.

"Apa kau tuli dengan ucapannya? Berhentilah jika kau masih ingin hidup!" tegas orang itu menepis tangan Samuel.

Haknyeon dan Dongbin hanya diam, karena ia di larang ikut campur sedikitpun oleh Samuel. Mereka menunduk memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya jika semua nanti terlambat.

"Sst sesak, jebal hajima hah ... hah ... hah," ringis Guanlin.

Mendengar ringisan itu Samuel tersenyum, dan Jihoon ia sedikit panik melihat adiknya meringis dan memukul dadanya berulang kali seperti yang ia lihat beberapa waktu lalu.

Jihoon dengan langkah pelan menghampiri Guanlin namun, sebelum itu Daehwi dan Woojin mendahuluinya duluan.

"Berhentilah Lin! Kita ke Uks yah Lin!" ajak Daehwi yang menahan lengan Guanlin untuk berhenti memukul dadanya.
"Buka  matamu perlahan Lin, tahan sebentar saja kami akan membawamu ke UKS kebetulan Jisung-hyung masih di sini!" tambah Woojin.

[END] Apology For Guanlin ||미안해Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang