|| PUTAR MULMEDNYA AGAR FEELNYA DAPAT ||
Jisung memutar knop pintu perlahan agar Guanlin tidak terganggu. Setelah terbuka, betapa terkejutnya ia dan pupilnya melebar seketika.
"Daniel"
Yang mempunyai nama terkejut dan mendongkakkan kepalanya menatap pria yang ada di depannya.
"Hyung?" jawabnya lirih.
"Kau sudah pulang rupanya, pasti kau belum makan malam?" tanya Jisung tiba-tiba tanpa membahas sedikit pun keadaan Guanlin.
"Eum Nee Hyung aku belum makan, kata Sungwoon-Hyung biar Guanlin yang memasakkan untukku.""Biar Hyung saja kebetulan aku ingin kedapur dan aku izin menginap di sini, Guanlin harus aku jaga 2 hari ini agar kalian tidak menyusahkannya."
"Tapi Hyung kau kan sibuk, bagaimana bisa menjaga anak itu?"
"Hyung sedang liburan, jadi Hyung berinisiatif untuk menjaganya dalam dua hari ini. Sudahlah jangan di pikirkan, Kajja pasti kau sangat rindu masakan Hyung," ucap Jisung dan dirangkulnya Daniel.
Guanlin POV
Saat aku terbangun pagi ini, aku melihat Jisung-hyung yang sedang menatapku dengan senyuman lembutnya. Rasanya sangat nyaman mendapat perlakuan itu darinya dan akan lebih baik lagi para Hyungku akan sudi melakukannya sekali saja.
"Guanlin, ppali ireona! Kau tidak mau terlambat sekolah kan?" sapanya lembut sembari mengusap rambutku, rasanya nyaman sekali.
"Jangan terus menutup matamu, Hyung tadi sangat panik saat kau tidak mau membuka matamu Lin," jelas Jisung-hyung yang menatapku aku pun balas menatapnya.
"Jinjja? Aku tidak merasakan apa-apa Hyung, Oh yah ini jam berapa Hyung?" tanyaku yang langsung mendudukan diriku di atas ranjang."Jam 06.00 pagi Lin, dan kau hanya perlu bersiap-siap dan kita akan sarapan duluan setelah itu langsung ke sekolah agar para Hyungmu tidak mengomelimu lagi!"
"Arraseo Hyung ... Eum Hyung," ucapku terjeda mencoba memastikan apa Hyung ini mendengarku atau tidak."Waeyo?"
CUP
Sebagai rasa terima kasihku padanya, aku memberikan kecupan di pipinya. Pipinya sangat lembut, Hyung Jisung memang yang terbaik.
"Aish bocah ini, cepatlah jika kau lama maka kau tidak bisa sarapan di rumah!"
"Iya cerewet."Aku pun segera ke kamar mandi, membersihkan tubuhku dan langsung memakai seragam sekolah. Rasanya aku sangat merindukan Daehwi dan Woojin-Hyung, dan kumohon biarkan dua hari ini saja aku bahagia tanpa beban.
Setelah selesai aku tidak melihat Jisung-Hyung di sini, ada di mana Hyung itu? Saat kupikir lagi mungkin dia sudah menunggu di luar, tanpa basa-basi lagi aku langsung mengambil tasku dan menuju keluar.
Aku menuruni anak tangga dengan pelan, melirik kekanan dan kekiri untuk memastikan bahwa pagi ini aku dalam keadaan aman.
"Mau kemana Kau anak nakal?" Suara itu sangat familiar di telingaku. Aku takut jika hari ini aku akan di marahi lagi oleh Hyung itu yang sepertinya tepat ada di belakangku."Kubilang Kau mau kemana hah?" tanya sedikit kesal karena tak kunjung aku jawab. Rasanya mulutku kaku untuk menjawab pertanyaan sederhana darinya, aku takut dengan dirinya. Dia sangat menakutkan jika memarahiku.
"Lee Guanlin apakah kau tuli? Atau Kau mau aku adukan pada Hyung-Sungwoon," ancamnya dan baiklah aku akan berusaha menjawab pertanyaannya.
"Ji-Jisung Hyung aku di su-suruh menemuinya Hyung," ucapku gugup.
"Tch, tidak sopan pantaskah Kau bicara sambil membelakangi orang yang lebih tua darimu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Apology For Guanlin ||미안해
De TodoKisah Guanlin yang dibenci oleh keenam Kakaknya. Bahkan ia tak mengetahui apa penyebab semuanya, ia kesepian, ditambah lagi ia mengidap sesuatu penyakit dan sangat membutuhkan perhatian ke-6 Hyungnya. Mampukah ia mengembalikan kasih sayang para Kaka...