{Season 2: 19}

770 110 9
                                    

***

"Tch, tentu saja apa yang kau rencanakan Sungwoon-hyung?" Ia tersenyum saat Bambam memanggilnya dengan hyung. Akhirnya namja itu luluh juga.

"Guanlin, maukah kau mengubah identitasmu?"

"Ma-maksud hyung?"

"Kau ingin hidup bahagiakan?" Guanlin menggangguk, tentu saja ia ingin bahagia tetapi haruskah ia mengubah identitasnya?

"Turuti kata hyung! Dan Kau Bambam, ikutlah kami kembali ke Korea!" pintah Sungwoon membuat Bambam cukup terkejut.

"Geundae, apakah aku harus ikut? Lalu gege?"

"Ikut juga. Aku akan mengirim gegemu ke Rumah Sakit di Seoul. Dan Guanlin akan menjadi adik kalian," jelasnya. Guanlin menitikkan air matanya, segitunyakah ia harus berkorban demi mencari kebahagiaan.

"Lin-ie dengarkan hyung! Hanya sementara kok. Jika rencana kita tidak berhasil maka hyung akan tanggung jawab, biar hyung yang tersakiti asal kau bahagia," ucap Sungwoon menghapus air mata adikknya. Melihat interaksi kedua saudara itu Bambam menunduk dan menatap sendu sepatunya.

"Aku ingin P' juga melakukan hal itu padaku," batinnya sedih.

Sungwoon yang melihat Bambam menunduk menepuk bahu itu pelan. "Siapa nama gegemu?"

"Jackson."

"Hah? Sejak kapan dia punya adik?"
Bambam terdiam mendengar pertanyaan itu, ia sebenarnya bukan adik Jackson. Guanlin bahkan tidak tahu hal itu, tetapi ia ingat ucapan Bambam beberapa bulan lalu padanya saat mereka pertama bertemu.

"Kau mengingatkanku pada masa laluku. Aku sudah berusaha melupakannya tetapi saat kita bertemu tadi aku kembali mengingatnya."

Guanlin mengingat kata-kata Bambam saat itu. Ia baru menyadari bahwa Bambam itu sangat misterius.

FLASHBACK

""Penyakit sialan!" umpatku.

"Hei! Apakah Kau tidak dilajari sopan santun," tegur seseorang.

"Tidak. Aku merasa hidup sendiri didunia."
"Kau mengingatkanku pada masa laluku. Aku sudah berusaha melupakannya tetapi saat kita bertemu tadi aku kembali mengingatnya," ujar seseorang itu yang tadi hampir menabrak Guanlin.

"Benarkah? Mengapa Kau melupakannya?" tanya Guanlin.

"Aku akan bercerita tapi mari berkenalan! Namaku Bambam, namamu?"

"Guanlin, sudah cepat ceritakan!" ucap Guanlin yang terlihat penasaran.

"Ceritanya pendek saja, aku akan menceritakan intinya saja."

Guanlin masih bungkam ia ingin tahu kelanjutan ceritanya. Bambam menghela nafas.

"Aku menyesal pada diriku sendiri. Mengapa hanya aku yang hidup sedangkan hyungku, dia rela menyelamatkanku demi kehidupanku yang menyedihkan, aku pun dibenci oleh teman-temanku. Aku juga membenci diriku saat itu, aku merasa bahwa aku benar-benar pembawa sial. Hingga aku kembali bertemu hyungku dimimpi. Dia mengatakan 'Jangan pernah merasa bersalah, ini takdir Kau tidak bisa menyalahkan diri sendiri. Aku yakin jika Kau berusaha suatu saat nanti mereka akan menyayangimu kembali dan tidak akan menunduhmu mencelakakku'. Saat itu aku merasa bahwa ucapannya benar, tidak seharusnya aku juga ikut-ikutan membenci diri sendiri," jelas Bambam yang memandang sungai itu dengan tatapan sendu.

[END] Apology For Guanlin ||미안해Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang