{Season 2 : Taiwan}

1K 106 16
                                    


.

.

.

Suasana di bandara Taiwan pagi ini tidak terlalu ramai. Taehyun dan para astitennya membawa Guanlin segera ke rumah sakit yang sudah di pesan oleh Minhyun di karenakan keadaan Guanlin tiba-tiba memburuk saat perjalanan ke Taiwan.

Untung saja pihak rumah sakit Taiwan datang untuk menjemput Guanlin jadi mereka tinggal pergi ke rumah sakit tanpa harus memesan taksi yang akan membuang-buang waktu pikir Taehyun.

Bahkan, Taehyun tidak sempat menjawab panggilan dari Jisung maupun Sungwoon karena ia harus segera ke rumah sakit  untuk membantu dokter di sana mengontrol Guanlin.

Berbeda dengan rumah  sakit di Korea, hari ini keluarga Lee bersiap-siap untuk pergi ke makam Guanlin tanpa Minhyun yang terbaring lemah di rumah sakit. Tangisan masih saja keluar dari mata indah ketiga  adik Sungwoon tetapi Ong? Dia hanya bisa diam dan  sepertinya ia sudah sadar sepenuhnya dan dia tidak mau menangis lagi lelah katanya.

"Ong apa kau masih ingin di periksa?" tanya Sungwoon yang menatap wajah pucat Ong.
"Tidak, aku ingin mengantar adik kita ke tempat peristirahatannya. Hitung-hitung selama aku hidup setidaknya aku menyayanginya walau ia tidak tahu," ucap Ong lirih, Sungwoon mengusap lembut rambutnya.

Sementara di ruangan Minhyun, ketiga saudara Lee bersama Jisung sedang bersiap-siap menuju ke pemakaman Guanlin. Jisung menatap sendu ketiga saudara Lee itu. Lagipula kenapa Minhyun bisa mengalami kejadian ini? Ia cemas dengan kedua keluarganya yang ada di Taiwan, apa yang akan Taehyun lakukan saat sudah sampai di sana, pikirnya.

Di Taiwan pun Taehyun sedang sibuk-sibuknya mengisi berkas-berkas rumah sakit yang mengurus kepindahannya dan kebetulan Rumah Sakit di Taiwan ini punyanya yang bekerja sama dengan sang sahabat di Taiwan yang bernama Wang Jackson.

Sedang asik mengisi berkas ada seorang makhluk imut, (eh gak imut banget sih sekarang :v) datang ke arahnya. Taehyun menatap heran manusia lucu di depannya.

"Ada yang bisa kubantu?" tanya Taehyun dengan bahasa Taiwannya.
"Aniya," jawabnya polos.
"Y-ya! Kau bisa bahasa korea?"
"Tentu, aku sudah tinggal di Korea selama 7 tahun dan aku ke sini untuk mengunjungi Jackson-gege," jelas orang itu dan Taehyun hanya beroh ria.

"Siapa namamu?"
"Bambam."
"Kau orang apa?"
"Aku? Eum ... Jackson-hyung eodiga?" tanya Bambam mengalihkan pembicaraan.

Taehyun merasa bersalah terlalu kepo kepada anak itu. Ia pun heran mengapa Bambam mengubah-ubah nama panggilan Kakak dari gege ke hyung  dan senyum tanpa dosanya itu imut sekali.

"Heol Hyung, eum Noh Tae-"
"Noh Taehyun, panggil aku Taehyun-hyung dan Jackson sedang di kamar rawat adikku."
"Bolehkah hyung menemaniku kesana?"
"Tentu saja. Tunggu yah Bam," ucap Taehyun yang sudah bersiap pergi dan membawa Bambam ke ruangan Guanlin.

Di ruangan Guanlin, Jackson menatap sedih mata sendu Guanlin. Ia tahu anak itu pasti sering tersakiti tidak jauh berbeda dengan Bambam.

Cklek

"Hyung kau darimana saja?" tanya Guanlin yang menatap Taehyun berbinar. Ia tersenyum dan segera mengelus rambut Guanlin lembut. Manik Guanlin membulat saat melihat seseorang yang ia temui tempo lalu.

"Orang itu?"
"Mengapa orang itu ada di sini?"

"Mengapa? Apa kalian saling kenal?" tanya Jackson yang melihat manik terkejut keduanya.

"Tidak. Aku tidak mengenalnya gege!"

Guanlin menatap heran Bambam yang berucap seperti itu sebelum maniknya menatap sebuah poster dengan bahasa Taiwan. Maniknya terkejut hari ini ia benar-benar di kirim  ke Taiwan rupanya.

"Guanlin, apakah kau ingin tahu keadaan Minhyun?" Guanlin menggangguk.
"Minhyun di larikan ke rumah sakit saat kau tertidur," jelas Taehyun membuat manik Guanlin semakin membulat. Tanpa ia sadar kedua manusia itu mendekat ke arahnya.

"Ba-bagaimana bisa hyung?" tanya Guanlin terbata-bata.
"Aku tidak tahu karena aku berada di dekatmu, tapi kau tenang saja Lin. Sungwoon akan menjelaskannya saat ia datang kemari, tunggu dia yah!" Guanlin menatap sendu manik Taehyun tanpa sadar tangannya di genggam oleh manusia imut di depannya.

"Apakah Kau mau ikut denganku? Kupikir kau akan lama di sini, jadi aku akan mengajakmu keluar walaupun hanya di taman depan," tawar Bambam tersenyum manis pada Guanlin yang mengerjab matanya bingung.

Taehyun tersenyum melihatnya, ia menatap Jackson yang mengusap lembut kepala Bambam seakan mengizinkannya.

"Bolehkan ge, hyung?" Izinnya. Taehyun hanya menggangguk lagipula ia yakin Bambam tidak akan tega mencelakakan Guanlin.
"Tentu saja asalkan kau harus bisa menjaganya dengan baik, jika tidak kau akan di hukum Taehyun-hyung." Bambam mengangguk lalu mengambil kursi roda di pojok ruangan dan membantu Bambam duduk di kursinya.

"Kajja!" ucap Bambam  bersemangat mengundang senyum tipis Guanlin sedangkan Jackson dan Taehyun gemas melihatnya.

Bambam  dengan  semangat mendorong kursi roda itu, sedangkan Guanlin hanya bisa mengalihkan pemandangannya kesekeliling Rumah Sakit Taiwan.

"Tidak kusangka kita bertemu lagi di sini," ucap Bambam tiba-tiba. Guanlin terkejut mendengar suara Bambam yang sekarang berbeda saat beberapa menit yang lalu.

"Aku senang para Kakakmu sadar, dan bukankah Kakakmu yang bernama  Minhyun itu keterlaluan," ucap Bambam lagi  maniknya fokus kedepan.

"Siapa kau sebenarnya?"

"Aku-"


TBC

Maaf teman-teman aku cuma bisa ngasih ini soalnya tulisan yang aku draf hilang setengahnya dan aku lupa untuk nulis ulang. Jadilah hanya cerita gaje ini. Aku tambahin Jackson dan Bambam yah soalnya lagi di Taiwan :v.

Yang penting aku gak ingkar janji :v

Dan selamat hari lebaran.

Mohon maaf lahir dan batin. Maafin saya yang selalu menistakan Guanlin yang imut ini :v.

Ok sekian bye!!!!

[END] Apology For Guanlin ||미안해Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang