| Menjauh |

1.5K 153 16
                                    

|| PUTAR MULMEDNYA AGAR FEELNYA DAPAT ||


"Ada apa Hyung?" tanya Taehyun kebingungan.
"Kau harus ikut aku cepat, dan Guanlin pulanglah Daniel mencarimu! Oh, yah jangan sampai kambuh lagi yah saeng!" pintah Jisung yang membawa Guanlin keluar.

"Hyung gwenchana? Apa pasien hyung ada yang colab?"
"Aniya, pokoknya cepat pulang! Jangan jalan kaki dan naik taksi, arrachi!"
"Baiklah selamat sore, besok aku akan kembali kesini," ucap Guanlin yang membuat Taehyun dan Jisung terkejut.

"Untuk apa? Kau kan sehat tadi hanya pemeriksaan darah, jangan pikirkan kami pulanglah sebelum Kau kena marah!" tegas Taehyun yang mendorong tubuh kurus Guanlin keluar.

Mengerti bahwa ia seperti di usir, Guanlin berhenti dan lebih baik pergi secepatnya ia bahkan melupakan perintah Jisung untuk tidak  berjalan kaki. Kalian pasti tahu bahwa kota Seoul tercemar debu halus yang datang dari pabrik china? Guanlin pun tahu akan keadaannya tetapi ia tak peduli yang terpenting pulang dengan cepat adalah misi utamanya.

Tinggal beberapa meter lagi Mansion itu di gapainya tetapi langkahnya terhenti, nafasnya berat dan sepertinya ia merasakan sesak. Terlihat di ujung jalan Daniel yang berjalan mondar-mandir dengan raut wajah khawatir.

Nafas Guanlin terengah-engah dan matanya mulai berat, tetapi ia melihat Daniel, dan dengan sekuat tenaga ia menghampiri Daniel dan juga berteriak.

"Daniel-hyung!" Daniel mencari sumber suara teriakan itu, ia pun berbalik melihat Guanlin yang berlari dengan sekuat tenaganya. Tanpa basa basi Daniel pun menghampiri Guanlin.

"Berhenti di sana! Aku yang akan datang!" pintah Daniel yang segera berlari mendekati Guanlin. Guanlin pun berhenti dan kembali mengatur nafasnya.

"Mengapa Kau berlari?" tanya Daniel setelah berhasil menghampiri Guanlin.
"Anu hyung, aku ingin cepat-cepat sampai rumah. Aku merasa bersalah membuatmu menunggu hyung," jelas Guanlin.
"Hei santai saja, hyung tidak apa-apa asalkan Kau kembali dengan keadaan baik-baik saja," jelas Daniel seraya mengusap rambut Guanlin. Guanlin hanya tersenyum mendapat perlakuan seperti itu.

"Kajja!" Daniel pun mengajak Guanlin masuk.

ASAN MEDICAL CENTER

Taehyun dan Jisung segera masuk keruangan Samuel. Sebenarnya Taehyun terkejut lontaran ucapan Jisung membuatnya khawatir, untung saja mereka tidak terlambat dan Taehyun harus berterima kasih kepada Jisung.

"Untung saja, jika Kau tidak kembali untuk memberitahuku sudah pasti aku akan terlambat menyelamatkannya," ujar Taehyun sembari memgusap wajahnya.
"Aku tidak tahu masalahnya tapi, aku rasa pasien yang satu ini benar-benar menyayagi Guanlin walau kutahu dia selalu membully Guanlin di sekolah," jelas Jisung.

"Jinjjaro? Jadi, selama ini dia babak belur bukan karena hyungnya, tapi Samuel," ujar Taehyun menyimpulkan sendiri.
"Tidak! Bukan begitu, ada suatu hari ia kesini karena ia di pukul oleh Sungwoon dan Minhyun. Dan selama ini ia tak mengatakan bahwa ia juga di bully teman sekolahnya. Sampai suatu hari, saat aku berada di rumahnya aku pun tahu penderitaan saeng kesayanganku itu," tutur Jisung sembari menundukkan kepalanya.

"Aku ingin Guanlin tinggal bersama kita!" ucap Taehyun tiba-tiba.
"Wae?" tanya Jisung heran.
"Berikan aku waktu untuk meminta maaf dengan sungguh-sungguh dan aku akan memperlakukannya seperti yang pernah ayahku perintahkan kepadaku. Waktu itu aku masih remaja dan masih membencinya, bahkan tak sudi dekat dengannya. Maka dari itu aku akan membayar semua hutangku, dan aku juga ingin dekat dengan Guanlin seperti Kau yang dekat dengannya."

[END] Apology For Guanlin ||미안해Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang