Mari kita menjelajahi masa lalu Keluarga Guanlin!
.
.
.Pagi ini Nyonya Lee dan Saudaranya Noh berencana membawa Guanlin le dokter. Ia ingin memeriksa penyakit Guanlin yang bersarang di tubuhnya, tentu saja hanya mereka yang tahu.
Anak itu terlihat sehat namun penyakit sialan bersarang di dalamnya malang sekali.Di dalam rumah kita dapat melihat beberapa anak bermain, tetapi ada satu orang yang hanya diam dan sibuk memperhatikan ponselnya, dia juga terlihat paling dewasa di sana.
"Jangan lari-larian sambil berteriak! Berisik tahu!" tegur anak itu yang bernama Jisung.
Semua terdiam mendengarnya, sebelum salah satu di antara mereka mendekat dan mengelitiki sang Kakak.
"Ya! Guanlin geli! Jangan ganggu aku bodoh!" ucap Jisung yang berusaha melepaskan Guanlin, sedangkan anak-anak yang lain tertawa kecuali Sungwoon, anak itu hanya memperhatikan dan menghela nafas.
"Minhyun-ah bawa Guanlin ke sini!" pintah Sungwoon yang di anggukinya. Untung saja Guanlin menurut dengan Kakaknya yang satu itu.
"Guanlin jangan nakal!" pintah Minhyun kemudian tertawa lagi melihat Jisung yang memerah.
"Taehyun-ah ayo keluar! Hyung malas berada di sini!" ujar Jisung cemberut dan menarik lengan Taehyun.
"Jangan pergi hyung!" teriak Daniel mengejar kedua anak itu.
"Aish, seharusnya Guanlin jangan begitu kepada hyung, dia itu terlalu sensitif," ucap Sungwoon mengusap wajahnya.
"Sensitip?" ujar Guanlin memiringkan kepalanya imut.
Minhyun tersenyum dan mengelus lembut surai Guanlin. "Maksud Sungwoon-hyung dia mudah marah. Kalau dia tidak sadar kau bisa di makannya Lin," jelas Minhyun yang sudah mengendong Guanlin.
"Aku juga mau," iri Jihoon.
"Kau sudah besar, jangan seperti anak kecil!" Daniel menatap kesal Jihoon.
"Hei Daniel kenapa kau seperti itu padanya?" tanya Seongwu yang tak tega menatap adiknya yang menahan tangis.
"Jangan menangis cengeng! Aku saja tidak apa-apa tuh," ucap Baejin yang membuat para hyungnya bangga.
"Uri Baejinie sudah besar rupanya," ucap Sungwoon yang langsung memeluk Baejin gemas.
"Jadi maksud kalian Jihoon gak besar? Jihoon masih kecil?" tanya Jihoon dengan mata yang berkaca-kaca.
Minhyun yang melihat itu ingin menenangkan adiknya tapi ia sedang mengendong Guanlin, menyuruh kembarannya pun ia sepertinya sibuk main dengan Daniel.
"Guanlin turun yah!" pintah Minhyun lembut dan mengelus puncak kepala sang adik lalu ia mendekati Jihoon.
"Jihoon sudah besar kok, sudah jangan menangis." Jihoon menggangguk dan memeluk sang Kakak. Sungwoon hanya bisa menghela nafas ia memang tidak bisa berlaku adil dengan adik-adiknya, entahlah sangat sulit rasanya.
"Anak-anak Jaehwan dan Samuel datang, kalian main yah! Guanlin mau Ibu ajak keluar sebentar," ucap Ibu Lee yang membawa kedua bocah yang langsung bergabung dengan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Apology For Guanlin ||미안해
De TodoKisah Guanlin yang dibenci oleh keenam Kakaknya. Bahkan ia tak mengetahui apa penyebab semuanya, ia kesepian, ditambah lagi ia mengidap sesuatu penyakit dan sangat membutuhkan perhatian ke-6 Hyungnya. Mampukah ia mengembalikan kasih sayang para Kaka...