Tidak Sengaja

3.5K 218 65
                                    

Dara kecil baru saja tiba di jakarta. Dia sedang menunggu mobil jemputan datang bersama ayah dan bundanya.

"Dara, Ayah mau beli minum. Dara mau nitip apa?" tanya ayah Dara

"Dala mau pelmen yah."

"Oke princess." jawab ayah sambil mencubit gemas pipi Dara. 5 detik kemudian ayah Dara sudah melangkah pergi menuju minimarket.

Dara merasa sangat bosan. Lalu dia melihat sesuatu menarik di dekat pintu keluar. Itu badut, badut yang sangat Dara suka.

"Bunda , Dala mau tesana." ucap Dara sambil menunjuk ke arah badut.

"Nanti ya sayang , tunggu ayah. Kalo kita kesana nanti siapa yang nunggu barang barang ini." jawab bunda dengan nada lembut.

Dara diam. Dia ingin sekali bermain dengan badut itu. Tapi bunda malah tidak mau menemani Dara. Dara melihat ke arah bunda. Bundanya itu sedang mengetikan sesuatu di handphone nya. Lalu dengan langkah kecil, Dara menuju ke badut itu.

"Halo adek kecil, kamu lucu sekali. Adek sendirian?" tanya badut

"Ayah sama bunda disana." jawab Dara sambil menunjuk ke arah bunda

"Ooo. Ikut om yuk? Om punya hadiah coklat buat kamu. Kamu mau kan?"

"Aaaa coklat, Dala sukaa coklat."

Lalu Dara pergi bersama badut itu menuju ke sebuah mobil berwarna hitam.

Di sisi lain , Ayah telah kembali dari minimarket. Dan bunda masih bermain main dengan handphone miliknya.

"Loh bun? Dara kemana?" tanya ayah dara dengan panik.

"Tadi disini yah, di sebelah bunda. Aduh dara kemana si?" jawab bunda tak kalah paniknya

"Makannya bun , jangan main hp terus, Dara jadi hilang kan!"

"Iya yah maaf. Kita lapor saja ke meja informasi."

Ayah dan bunda Dara melapor ke meja informasi. Setelah lapor mereka mencari ke setiap sudut stasiun gambir. Tapi hasilnya nihil. Dara kecil tidak ada, Dara kecil sudah dinyatakan hilang.

"Loh om tatanya cuma mau ambil cotlat, ini Dala dibawa pate mobil om? Mau temana?"

"Diam kamu anak kecil. Jangan cerewet!"

"Om dala mau telual. Bunda sama ayah nunduin dala!" ucap Dara dengan nada sedikit membentak.

"Diam kamu!" jawab om badut sambil memukul lengan dara.

"Sakitt om, Tolon tolonn!! Tolonin Dalaa! Dala ndamau sama om jahat! Tolonnn!!"

"Dara, heii cantik bangun!" ucap bunda sambil menggoyangkan tubuh Dara.

"Tolonggggggg!!!"

"Hei sayang, ini bunda."

Dara terbangun. Ternyata dia kembali bermimpi buruk lagi.

"Bundaaaa" ucap Dara sambil menangis di pelukan bundanya.

"Tenang Dara, itu sudah masa lalu kamu. Apakah kamu masih sering bermimpi buruk?"

"Sudah jarang bunda, tapi jika Dara kelelahan pasti Dara mimpi buruk."

"Yasudah tenang ya, disini ada bunda."

"Hmm, bunda pulang kapan? Ayah mana? Sudah selesai urusan di Singapore nya?" tanya Dara secara beruntun.

"Barusan pulang. Ayah ada di bawah. Tadinya bunda tidak mau menggangu kamu tidur , tapi bunda khawatir. Kamu teriak sampe terdengar ke bawah. Masalah urusan di Singapore , belum selesai. Cuma bunda sama ayah menyempatkan waktu untuk ke Indonesia." jelas bunda.

Dara tidak menjawab lagi. Dara memang sudah sering ditinggal sendiri di rumah. Sejak dia SMP, setelah nenek nya sudah meninggal, Dara selalu sendiri. Ayah dan Bundanya sering pergi ke luar negeri untuk mengurus beberapa kapal pesiar milik ayah Dara itu.

"Bun, dara mau siap siap jogging dulu. Bunda sama ayah istirahat saja."

"Yasudah, bunda turun dulu. Kalo kamu mau jogging, hati hati ya." jawab bunda sambil menuju keluar kamar dara.

Setengah jam sudah Dara bersiap siap. Kini dia sedang berjalan menuruni anak tangga di rumahnya. Tadinya dia akan meminta ijin kepada ayah bunda, tetapi melihat mereka tertidur pulas, dara tidak tega membangunkannya. Jadi , Dara putuskan untuk langsung pergi jogging saja.

Pukul 07.30. Udara masih sangat dingin. Dara berlari mengelilingi taman yang ada di dekat rumahnya. Dengan sepasang earphone yang terpasang di telinga dengan lagu kesukaan Dara yaitu Perfect Two.

Sudah setengah jam lebih Dara berlari mengelilingi taman. Lalu , Dara memilih sebuah bangku yang ada di pojok taman untuk tempat dia beristirahat sejenak.

Di sisi lain, Aron yang juga sedang berada di taman itu melihat Dara sedang duduk sendiri di bangku pojok taman. Yang tadinya berniat ingin pulang , tapi malah berbelok untuk memberanikan diri bertemu Dara. Karena Aron merasa ada yang aneh dengan gadis itu.

"Boleh duduk?" tanya Aron.

Dara diam. Dia tidak mendengar.

"Permisi, boleh duduk di sebelah?" tanya Aron yang kali ini sembari melepas satu earphone di telinga Dara.

"Eh sorry, silah-"

Dara kaget. Dia Aron. Kakak kelas yang tampan dengan sifat dingin nya baru saja berbicara dengan Dara. Ini kejadian langka. Jika teman teman Dara mengetahuinya pasti lah bisa sangat heboh.

"Hei" ucap Aron yang menyadarkan lamunan Dara.

"Iya kak silahkan." jawab Dara sopan.

Lalu dengan cepat Aron sudah duduk di sebelah Dara.

Aron berkonsentrasi. Tapi lagi lagi dia tidak bisa. Apa penyebabnya? Atau mungkin gara gara kejadian tiga tahun lalu? Kejadian yang membuat diri Aron berubah total. Kejadian yang akan selalu ada di pikiran Aron. Dan kejadian yang tidak diketahui banyak orang. Hanya Aron , keluarga, dan para sahabat terdekatnya.




AdaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang