Prolog

6.9K 261 70
                                    

Hari ini seperti hari hari kemarin. Adara terlambat lagi.

"Pak, pak tolong dong bukain pintunyaaaa" teriak Dara.

"Kamu ini tidak pernah kapok ya Dara" sambil membukakan pintu "alasan apa lagi? macet? ban bocor? atau mendadak kebelet?"

"Biasa pak, macet"

"Sudahlah, bapak tidak peduli apa alasan kamu, sekarang kamu lari di depan koridor kelas 12 sebanyak 10 kali!"

"Ga asik, harusnya bapak kasih hukuman saya makan di kantin selama pelajaran atau mungkin menyuruh saya untuk pulang saja,"

"CEPAT LAKSANAKAN! ATAU SAYA TAMBAH!"

"iyaaaa" jawab dara sembari lari menuju koridor kelas 12.

Di koridor kelas 12, Dara segera meletakkan tas nya di depan kelas 12 MIPA 2. Lalu dengan penuh keterpaksaan Dara lari mengelilingi koridor.

Sudah 7 kali putaran, dan Dara merasa lelah. Dara duduk selonjor. Dari kejauhan ada sekelompok laki laki yang sedang memperhatikan Dara. Tapi Dara tidak menanggapinya.

"Eh eh lihat tuh, ada adik kelas lagi dihukum. Cantik juga dia," kata Delon siswa kelas 12 yang dianggap sebagai cowo terganteng ke 2 setelah si manusia es itu.

"Namanya Dara dia kelas 10 Mipa 8. Memang cantik, tapi dia hampir mirip sama si manusia es ini," jawab Moza sambil menyenggol bahu Aron.

Aron masih tetap diam, memperhatikan Dara yang sedang kelelahan. Aron merasa ada yang aneh dengan gadis itu. Aron harus berkonsentrasi agar tahu siapa Dara sebenarnya. Tapi gagal, karena dua temannya mengajak Aron untuk makan di kantin milik pak tono.

AdaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang