"Queen menghancurkan keluarga Aron secara perlahan. Dia merenggangkan hubungan keluarga Aron. Queen mendekati papah Aron seperti seorang jalang yang sangat haus belaian. Lelaki mana yang akan menolak Queen? Model yang cantik. Tetapi sayangnya, hatinya buruk. Dia tega mendekati papah dari orang yang sangat dia cinta. Bukan cinta. Tapi obsesi. Dia terlalu obsesi kepada Aron. Dan tiga tahun lalu, puncak dari segalanya. Aron kehilangan Om Leo. Leonardi Blenda. Papah nya, meninggalkan nya untuk selamanya. Mungkin Aron yang akan cerita lebih lanjut . Jika sudah siap, pasti dia akan mengungkap kan semua, terutama kepada Dara. Cinta Aron ga main-main loh," jelas Moza.
"Gabisa berkata kata lagi. Baru pernah gue nemuin cewek kayak dia. Tapi menurut pandangan gue, dia udah berubah," ucap Keyna.
"Berubah apanya si key! jelas jelas tadi dia meluk Aron di depan Dara!" timpal Tiara.
"Seburuk buruknya dia, aku masih bisa nilai kalau dia punya sisi baik. Dan dia tadi terlihat sangat menyesal," Keyna menyahuti.
"Dia memang sudah di rehabilitasi. Harusnya malah di penjara, tapi ayah dia seorang hakim. Akan susah memenjarakan Queen," jelas Delon.
"Jangan nge judge orang dari cerita aja, lihat dari sisi pandang yang lain juga. Aku tau kesalahan dia sangat besar. Tapi, tuhan saja maha pengampun, masa iya kita sebagai hamba nya tidak mengampuni kesalahan sesama manusia?" Keyna berubah menjadi penceramah dadakan.
Hati Delon tersentuh. Perempuan yang sudah memiliki tempat di hatinya, membuat Delon ingin memiliki nya saat ini juga. Tetapi tidak, janji Delon harus ditepati. Jadi, Delon akan menyimpan perasaannya. Mungkin , untuk selamanya.
"Yaudah, mending cari Dara lagi. Kita kesini buat liburan. Jadi, jangan pada sedih gini dong!" Moza menghibur.
"Jangan sedih?Pala lo penjol! Sahabat kita ilang coy, di Bali, bukan Jakarta!" Tiara mulai terlihat emosi.
"Yaudah maap, tadinya cuma pengen ngehibur," ucap Moza.
Moza tidak tega jika harus berdebat dengan Tiara. Dia tau, gadis itu sedang sangat sedih. Dan entah kenapa, Moza ingin menghapus air mata Tiara.
Di sela sela percakapan mereka ada yang menelpon Keyna.
"Halo, apa benar ini keluarga mbak Dara?" tanya seorang lelaki di seberang sana.
"Iya pak benar. Dara dimana pak? Dara kenapa?" tanya Keyna mulai panik.
"Datang ke Rumah Sakit Umum Graha Asih, mbak Dara di rawat disini." jelas bapak itu lalu langsung mematikan telepon nya.
"PAK? HALO PAK??" Keyna sangat panik.
"KENAPA KEY? DARA KENAPA?!" tanya Tiara dengan air mata yang mulai turun di pipi nya.
"Dara di rumah sakit! Kita kesana sekarang cepat!" teriak Keyna.
Delon segera mengetikkan pesan di hp nya. Untuk Aron. Dia akan memberitahu Aron. Bagaimana pun Aron masih pacar Dara.
"Halo pak, segera jemput di rumah makan dekat pantai Kuta," ucap Tiara kepada sopir Travel tadi.
"Siap non! Saya segera ke sana!"
Aron yang mendapat pesan dari Aron segera menuju ke rumah sakit. Akalnya entah kemana, jadi dia kesana dengan jalan kaki. Lebih tepatnya, lari.
Tinn....Tinnn....
"Ngapain lo lari bego!" teriak Tiara."Masuk cepet!" sambungnya.
Aron segera masuk. Air matanya sudah menetes sejak tadi. Tatapan nya kosong. Sungguh menyeramkan.
Tidak ada lagi yang membuka suaranya. Mereka sibuk berdoa supaya tidak terjadi apa apa dengan Dara.
"Makasih pak," ucap Tiara lalu pergi masuk ke rumah sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adara
Roman pour AdolescentsSemua menganggap aku sempurna, padahal aku sangat tidak sempurna dan aku selalu merasa sendiri. Hingga suatu ketika ada seorang Pria mengetahui semuanya. -Adara Fradella Ulani Aku tidak suka menjadi tampan. Karena aku benci disukai banyak orang. Dan...