Aku, Kamu

2.2K 189 3
                                    

Bagaimana ini? Laptop Dara sedang rusak. Tapi, deadline video dari bu Nisa dua hari lagi. Siapa yang akan mengeditnya?

"GIMANAAAAAAA!" teriak Dara frustasi.

Aron, yang berniat akan masuk ke kamarnya, mendengar teriakan Dara.

"Ra? Are you okay?" tanya Aron dengan nada panik.

"Nooooooo,"

"Why?"

"ARON SINI DEH, BUKA AJA PINTUNYAAA,"

Ceklekk.....

Suara pintu terbuka. Lantas, menampilkan seorang wanita yang sedang duduk di atas ranjang dengan laptop rusak nya.

"Ada apa si? bikin khawatir banget!" ucap Aron.

Blush. Muka Dara kini memanas.

"Gausah bikin blushing deh!!" jawab Dara.

"Duh, kaya kepiting rebus!" ejek Aron.

"BODOAMAT! YANG PENTING SEKARANG KAMU BANTUIN AKU!" paksa Dara.

"Bantu apa?"

"Ngedit video."

"Lah lo kan bisa? kenapa minta tolong gue?" tanya Aron.

"LAPTOPNYA RUSAK BEBSQUUU!" teriak Dara.

"Bodoamat, gua mau tidur," jawab Aron langsung meninggalkan Dara.

"ARONNNN, IH AKU NANGIS NIH!"

Sial. Aron tidak peduli. Dia tidak menoleh sekalipun. Dara kira Aron suka padanya. Tapi dimintai tolong saja tidak bisa.

Aron yang sudah masuk ke kamar nya, segera membuka laptop dengan case tamia.

"Untung sempet ambil ini, " gumam Aron sambil menatap memori card kamera Dara.

Dengan segala teknologi di laptop nya dan kemahiran Aron. Video itu sudah di edit hanya dalam waktu 35 menit.

Niat Aron sebenarnya tidak hanya mengeditkan video Dara. Dia ingin melihat jepretan karya Dara atau foto dirinya. Tapi , sial. Tidak ada satupun foto. Hanya ada, rangkaian video yang menunjukkan muka koplak salah satu teman Dara. Aron lupa namanya.

**

Sepertia biasa. Kini, Dara sedang menonton acara kartun favoritnya.

"Gue tinggal ya Ra!!!!!" teriak Aron dari halaman.

"SABAR RON, JANGAN DITINGGAL DONGGG!!" jawab Dara tak kalah keras.

Kalo tidak cinta, pasti akan dia lantarkan saja si Dara. Membiarkan dia menunggu ojek online atau menaiki kendaraan umum.

"Kuyyyy," ucap Dara yang membuat Aron tersentak dari lamunan nya.

Sesaat kemudian , motor Dara sudah menerobos macatnya jalanan jakarta. Dara akui, skill Aron dalam mengemudi sangat baik. Malah terkadang, Dara mencubit pinggang Aron memberikan tanda untuk mengurangi kecepatan.

Kurang 5 menit. Pasti bel masuk akan berbunyi. Dan untungnya, mereka sudah di dalam gerbang SMA DUA.

"Duluan yaa!!" seru Dara. Tiba tiba ada tangan yang mencegahnya.

"Nih, udah gue edit. Gausah bilang makasih. Lo cukup dateng ke tempat ini. Datang sebelum senja datang , dan usahakan jangan datang setelah senja menghilang." ucap Aron dengan memberikan secarik kertas , lalu meninggalkan Dara yang masih bingung.

"Aku yang pamit duluan, tapi dia yang lebih dulu meninggalkan!" omel Dara. Lalu, menuju ke kelas 10 Mipa 8.

Sesampainya di kelas, Dara segera membaca tinta yang Aron coretkan di kertas yang diberikan.

AdaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang