3 ☘

211 19 1
                                    

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

"Jadi bagaimana tadi hasil wawancara lo dengan Bos NOR Company ?" Tanya Qiana.

"Lebih baik kita memesan makanan dulu honey, aku sudah sangat lapar" bukan Xenna yang jawab melainkan kekasih dari Qiana, ia adalah Rafael Talha Zayden.

Setelah tadi pulang dari kantor tempat magang, Xenna datang ke kampus untuk mengikuti kuliah, karena hari ini nemang ia ada jadwal kuliah. Hingga kini jam menunjukkan pukul 15:35 sore, ia baru akan makan siang. Karena di hari rabu jadwal kuliahnya tidak ada jeda istirahat buat makan siang. Jadinya ia baru makan siang setelah jam kuliah selesai.

Berhubung Kyra tidak sama jam kuliahnya yang terakhir tadi, Xenna mengajak Qiana serta Rafael untuk makan bersama. Karena psangan itu biasanya ada kelas bersama dan jadwal mereka sama jamnya meski berbeda kelas. Sedangkan Kyra, selesai kelas terakhir jam 14:00 siang tadi, dia pamit pulang duluan.

"Kita makan dulu ya Qi, nanti akan gue ceritakan lengkapnya" ucap Xenna, setelah selesai memilih menu makanan yang akan dipesannya.

Tadi setelah Rafael berucap, lelaki itu langsung memanggil pelayan disana untuk membawakan buku menu. Lalu mereka pun mulai pesan makanan masing masing.

Sekitar 15 menit berlalu, kini makanan yang mereka bertiga pesan sudah tersaji semua. Barulah mereka mulai menyantap makanan masing masing. Jika kalian berpikir akan terjadi keheningan itu salah, karena disela makan mereka pasti ada hal yang akan dibicarakan. Tapi itu dilakukan oleh Xenna dan Qiana, sedangkan Rafael hanya menjawab ketika ditanya. Mereka ini tidak menerapkan harus diam ketika makan.

Beberapa saat kemudian Rafael selesai makan duluan, sedangkan Xenna dan Qiana masih sibuk makan.

"Xenna mulai aja ceritanya, nunggu lo selesai kan lama ya" Qiana berujar setelah mengakhir makannya dengan meminum air.

Xenna pun mengunyah dan menelan dulu makanan yang ada dimulut, lalu mulai menjawab ucap Qiana. "Sebentar ya, karena makan gue belum selesai, jadi lo nanya" jawab Xenna, lalu mulai lanjut makan lagi.

"Baiklah" ujar Qiana.

"Jadi, bagaimana rupa CEO NOR  Company secara langsung ?" Qiana mulai bertanya.

Xenna tampak berpikir sambil mulut yang masih mengunyah, dan setelah menalan makanan yang ia kunyah tadi, ia masih diam beberapa detik, lali baru menjawab. "Sejujurnya, tampan bahkan lebih dari tampan bak dewa, apalagi dia mempunyai aura yang sangatlah mendominasi, tapi... sayangnya dia sedikit menyebalkan" jelas Xenna berkata jujur.

"Wah berarti benar ya apa yang dibilang di berita berita, ..." ujar Qiana.

"Ohh jadi kamu ngukutin berita tentang CEO itu, atau jangan jangan kamu menyukainya" ucap Rafael, nada ucapannya tampak tidak suka.

Qiana pun tersenyum, "aku memang menyukainya, tapi hanya sebatas suka pada kesuksesannya dan juga rupanya, bukan suka seperti aku menyukaimu" ucap Qiana, sambil tangannya menggenggam sebelah tangan sang kekasih yang ada diatas meja.

 [Change story ] XENNICHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang