"Sudahlah, masuk saja." Karl sendiri sudah berjalan jauh. Dia dengan santai melompati pagar yang membatasi tempat itu. Eri hanya terpana melihatnya. Karl sekali lagi memanggil Eri dengan bahasa tubuhnya. Eri pun datang sambil mengomel bagaimana anehnya Karl malam itu. Eri agak sedikit canggung saat melewati pagar itu. Berbagai cara dicobanya untuk melewati pagar itu. Tetapi tinggi pagar itu lebih tinggi dari tinggi kakinya. Tiba-tiba Karl berkata,
"Angkat kakimu."
Sebelum Eri sempat mencerna maksud kata-kata itu, Karl sudah menyusupkan salah satu tangannya di bawah ketiak Eri dan satunya lagi di pinggang. Dengan santai diangkatnya Eri melewati pagar itu. Tangan Eri sendiri refleks mencekram bahu Karl. Karl tidak langsung menurunkan Eri. Mereka tetap seperti itu beberapa saat. Karl memandang Eri begitu lama dan Eri balas menatap mata Karl. Muka Eri seketika memerah karena malu.
"Turunkan aku, Karl." Karl hanya tersenyum dan menurunkannya. Eri hanya menundukkan wajahnya yang masih terasa panas itu. Karl pun meraih tangan kanan Eri dan menggenggamnya. Kesepuluh jari mereka saling bertautan dan telapak tangan Eri tenggelam dalam tangan Karl. Wajah Eri makin memerah. Karl hanya tersenyum dan mulai berjalan.
Tempat itu gelap. Bulan dan bintang tidak bersinar karena ditutupi awan yang menurunkan salju ke dunia. Karl mengeluarkan HP-nya dan menyalakan fungsi senter. Mereka berjalan sambil berpegangan tangan, menebak-nebak atraksi-atraksi yang belum selesai dibuat dan mencoba duduk di atraksi yang sudah selesai dibuat.
"Kamu tahu tidak? Aku ingat saat masih kecil, orang tuaku pernah membawaku ke taman bermain. Kamu tahulah, komedi putar ini permainan anak kecil. Tapi saat itu ada 2 orang dewasa yang duduk di sini bersama. Yang laki-laki terlihat malu tetapi yang perempuan sangat senang. Waktu itu aku merasa aneh melihat mereka, tetapi sekarang kalau dipikir-pikir lagi sepertinya itu cukup romantis."

KAMU SEDANG MEMBACA
Last Snow
RomanceKetika salju turun menyelimuti bumi, itulah saat aku akan selalu mengingatmu. Janji bohongmu yang selalu kuterima dengan bodohnya. Janji keabadian yang telah berakhir bahkan sebelum dimulai.