Chapter 6

1.9K 128 17
                                    

"Aku memang tak pantas untuk mu dan aku menyadari itu"
_Raya Mellodia_















"Cukup...!" Raya berteriak keras, rasanya mimpi itu akan jadi kenyataan, rasanya itu benar benar kenyataan dan sekarang ia mengalaminya. Ini bukan mimpi tapi ini nyata.

"Ray, please dengerin aku dulu" mondy mendekat dan memegang bahu raya yang bergetar, tapi raya berontak tidak ingin mondy menyentuhya.

"Apa mond, apa? Semuanya sudah jelas. Tanda tanda yang tertera pada leher mu sudah jelas mond" lirih raya sembari terisak pilu.

Mondy hanya diam, ia tak tau harus berkata apa. Ini salahnya karna tergoda pada shasa.

"Ray maaf" lirih mondy, sembari menunduk sedih.

Raya menghapus air matanya, ia berusaha untuk tegar. "Kamu tidak perlu minta maaf, itu hak kalian. Aku tidak berhak melarang"

Raya segera beranjak meninggalkan mondy dan masuk ke dalam kamar, perasaannya kacau sekarang. Ia tidak ingin bertemu dengan siapa pun termasuk mondy..

"Ray, buka pintunya" teriak mondy dari luar. Sembari menggedor gedor pintu kamar apartemen.

"Pergi mond, ku mohon pergi. Aku ingin sendiri tolong mengertilah sedikit" ucap raya pelan, dengan suara bergetar. Tubuhnya luruh ke lantai yang dingin, isak pilu nya masih mondy dengar walaupun di luar. Mondy tau raya tengah bersandar di balik pintu sembari menangis.

Isak dan tangis raya terdengar begitu menyayat di pendengaran mondy.

"Pergi mond, ku mohon!" Liri raya lagi, tubuh nya bergetar hebat. Raya menangis meraung raung. Hati nya begitu sakit dan sesak.

Mondy membuat nya patah tak terarah, ini kah nasib cinta yang harus selalu raya dapatkan.

"Aaaaaaaaaaaa" Mondy berteriak keras di ruang tamu apartemen, penyesalan memang selalu datang di akhir. Dan ia sangat menyesali semua yang telah terjadi semalam saat bersama dengan shasa.

Walaupun itu hal wajar, tapi hatinya tidak bisa menerima semua itu. Mondy sadar ia telah menyakiti raya sebegitu dalamnya, menjadikan raya sebagai simpanan nya pun itu pasti tlah membuat nya menyakiti raya apa lagi sekarang dengan masalah ini raya pasti sangat sangat tersakiti..

Raya sempat terlonjak kaget saat mendengar teriakan mondy yang cukup keras, tapi ia masa bodo, ia kecewa pada mondy. Sangat sangat kecewa..

Gubrak..

Pintu depan apartemen berbunyi keras, mondy menutup pintu dengan membantingnya cukup keras. Pria itu pasti emosi, mondy memilih pergi, untuk menenangkan fikirannya..

Setelah mondy pergi, raya benar benar menangis dengan keras. Tak peduli dengan penghuni apartemen lain, ia ingin meluapkan kekecewa, sedih dan marah nya dengan cara menangis sekencang kencangnya.

"Ini yang tak ku sukai, hubungan ku dengan mondy melibatkan cinta dan perasaan. Dan sekarang aku juga ikut tersakiti dengan semua ini" lirih raya dalam hati.

Raya benci dengan dirinya yang lemah karna cinta nya pada mondy, raya juga benci diri nya yang lemah karna mondy..

Masa lalu nya seakan terulang dan terputar kembali di era sekarang, baru saja ia merekatkan hati nya yang hancur dan mondy membantunya dengan memberikan kasih sayangnya, tapi ternyata mondy malah membuat hati nya lebih hancur.













Wanita Simpanan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang