chapter 8

1.6K 126 24
                                    

"Tak mungkin ada aku, di antara kau dan dia. Seperti lagu lagu cinta di dunia"
_Cara Lupakan mu_
Gisel
















Mondy pria itu benar benar mempengaruhi raya, sedari tadi raya tidak bisa memejamkan matanya Padahal rasanya ia lelah dan letih.

Tepat pukul 20:00 malam, mondy datang ke apartemen. Untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya, raya bisa melihat raut penyesalan dari wajah mondy.

Dengan lirih ia meminta maaf dengan suara lembut dan sendu ia memohon untuk di maafkan, raya sudah memaafkan mondy. Tapi, untuk saat ini ia tidak ingin bertatap muka dengan pria yang sudah beristri itu.

Dengan keras kepalanya mondy menolak permintaan raya, dengan keras kepalanya juga pria itu akan memaksa menemui raya.

Hanya saja raya ingin terbiasa tanpa mondy, ia ingin berubah ia tidak ingin menjadi wanita simpanan mondy, atau pun kekasih mondy. Mondy sudah memiliki istri, dan raya tidak ingin di sebut sebagai pelakor.

"Kamu bukan merebut ku ray, tapi, aku yang ingin bersama mu. Tolong! Jangan menyiksaku seperti ini, aku tidak bisa hidup tanpa mu" ucapan mondy beberapa jam yang lalu masih terngiang ngiang di kuping raya, setelah mengatakan itu, raya langsung menutup pintu apartemen dan masuk ke dalam kamar.

Mungkin ia keterlaluan pada mondy, tapi apa boleh buat. Ini sangat menyakitkan untuknya.







"Come on, ini sudah malam kenapa mata ini enggan terpejam" Teriak raya frustasi, raya menarik selimut tebalnya dan membawanya untuk menutupi seluruh badannya.

"Aku merindukan mu mondy" teriak hati raya.

Hati dan fikiran memang tak pernah sejalan, hati raya ingin tetap bersama mondy. Karna jika boleh jujur raya sangat mencintai mondu, tapi fikirannya menolak. Fikiran raya menyuruh raya untuk pergi sejauh jauhnya dari hidup  mondy.

Lalu yang mana yang harus raya ikuti, hati nya apa fikirannya.


























"Obat apa yang kau masukan ke dalam makanan ku shasa" teriakan mondy menggelegar di kamar yang hening, saat itu shasa tengah mematut dirinya di cermin berdandan dengan begitu cantik karna ingin menggoda mondy. Tapi nyatanya pria itu datang denga teriakan dan wajah emosi.

"Aku? Ti..da" jawabnya gugup. Mondy mendekat pada shasa yang posisi nya sudah berdiri membelakangi meja rias nya.

"Jawab!" Bentak mondy, mondy tidak segan segan membantai siapa saja yang mengganggu hidup nya.

Shasa hanya diam, badannya gemetar menahan rasa takut. Saat mondy berteriak.

"Awsss" Shasa meringis saat dengan keras mondy mencengkram kedua pipinya, emosinya sudah tidak bisa di hentikan lagi. Ia marah sangat marah.

Sedari di perjalanan pulang dari apartemen, kata kata, teriakan menyakitkan raya terngiang ngiang di kupingnya.







"Aku sudah memaafkan mu mondy, itu hak kalian jika ingin bercinta, kau dan shasa sudah sah. Aku yang salah karna telah berada di tengah tengah kalian" teriak raya saat itu, dan teriakan itu seolah membangkitkan kebencian mondy pada shasa, yang meringis kesakitan karna cengkraman di pipinya.






"Ma..af mondy" lirih shasa, ia terisak menangis menahan sakit. Mondy belum melepaskan cengkramannya, benci nya sudah mengakar pada shasa. Semuanya gara gara shasa, gara gara shasa raya meminta mondy menjauhi rayanya..

Wanita Simpanan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang