Chapter 14

1K 113 36
                                    

"Aishhhhhhhh siapa yang memasang alarem sekeras ini"

Tidur raya terganggu saat mendengar alarm di nakasnya berbunyi keras dan nyaring, sebelumnya raya tidak pernah memasang alarm di jam wekernya.

Mata yang masih mengantuk dengan terpaksa tebuka lebar saat telinganya tak tahan mendengar kebisingan yang tengah terjadi.

"Jam 03:00 pagi" dengan cepat raya menekan tombol off di jam wekernya agar berhenti berbunyi.

"Siapa coba?" Raya bingung, dengan orang yang membuat alarm di jam wekernya. Tapi, raya enggan untuk memikirkan hal itu, lebih baik ia kembali tidur dan mememejam kan matanya, karna ia masih sangat lelah jika harus terjaga di pagi hari.

Saat hendak kembali berbaring raya baru sadar ternyata ada sebuah note yang tersampir dekat jam wekernya

Jangan sampai telat, ku tunggu jam 7 pagi. Ku harap kau datang dan membayar coklat panas yang belum kau bayar dengan giat bekerja :)"

Salam

Andra F

"Dasar pria aneh, baru saja akan menjadi bos ku tapi, sudah mengatur ku dengan cara otoriter. Sekarang masih jam 03:00 kau fikir aku apa!" Raya berteriak keras, meluapkan kekesalannya. Dengan kecang dan keras raya memukul mukul kasur nya..


Drt.. drtt..

Saat sedang meluapkan kekesalannya ponsel di nakas bergetar dan layar nya berkedip cepat.

Dengan segera raya mengambil ponsel nya dapat raya lihat nomor tak di kenal tertera disana.

"Hallo"

"Kau sudah bangun?"

"Siapa ini?"

Pria di sebrang sana tertawa terbahak bahak,

"Hey, kau menelpon ku sepagi ini hanya untuk menertawakan ku!" Ketus raya.

"Aku ini bos mu, hormat lah sedikit. Akan ku tambah kerja mu 1 minggu"

"Whattt! Tidak tidak" teriak raya.


Dan dengan segera mematikan ponselnya. Masih sempat raya dengan suara tertawa andra yang cukup keras.

"Dasar bos keterlaluan!"maki raya dan dengan segera berbaring dan menarik selimutnya sampai menutupi wajanya.

Andra pria itu yang menelpon raya sepagi ini, andra sampai rela rela ikut memasang alarm seperti yang ia pasang di jam weker raya.


"Dasar wanita aneh, selalu saja membuat ku tertawa

Dan sepagi ini raya sudah membuat nya tertawa terbahak bahak, andra berfikir mungkin saat ini raya sedang memukul mukul kasur dan mengumpat nya dengan kata kata yang tak pantas di ucapkan.














Pagi ini raya sudah berdandan rapih, celana jeans hitam. Kaos putih polos dan sepatu putih all star semata kaki.

Raya mematu wajah nya di depan cermin, memoles bedak tipis dan lipice warna pink. Cukup sederhana bukan? Tak lupa menyisir dan mengikat satu rambut sebahunya..

"Sejujurnya aku malas bekerja di caffe latte, karna andra..dan juga mondy yang tidak mengijinkannya" lirih raya.

"Tapi, beginilah caraku agar bisa terbiasa tanpa mondy" lanjutnya lagi.










Wanita Simpanan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang