Chapter 7

1.8K 117 23
                                    


16:30

Hujan deras cuaca dingin seolah mendukung kegiatan panas yang sedang dilakukan pria dan wanita dewasa itu dikamar hotel. Suara desahan dan teriakan kenikmatan seolah menjadi alunan musik yang sengaja mereka ciptakan.

"Mo..n..dy!" Wanita seksi itu terbata bata, saat pria bernama mondy membuat nya melayang di sore hari ini.

Pria itu Mondy Farello CEO muda suami dari shasa matari dan sedang menjalin kasih dengan raya mellodia itu tengah meluapkan emosi dan juga amarah nya dengan cara menyewa jalang sewaannya.

Sebelumnya mondy tidak pernah seperti ini, raya cukup untuk nya merasakan kenikmatan tiada tara. Tapi ia sedang bermasalah dengan raya nya, dan ia bingung mencari jalan keluar dari masalahnya, dan untuk menghilangkan sejenak rasa gundah di hatinya.

Mondy melakukan itu pun atas saran dan desakan gerald, pemilik club night yang ia datangi. Gerald menyuruhnya untuk menikmati gadis desa yang benar benar menjual dirinya pada gerald lalu gerald menawarkannya pada mondy. Sungguh gadis desa yang malang..

Ia rela menjual dirinya demi bisa hidup di jakarta, seperti raya yang rela menjadi simpanan mondy demi bisa hidup di jakarta.

"Sial" mondy segera beranjak dan berhenti dari kegiatannya menyerang gadis yang ia ketahui bernama tari  gadis yang masih terpejam dan merasakan kenikmatan atas perlakuannya.

"Kenapa berhenti?" Tari bangun dari tidurnya dan duduk di kasur yang terlihat berantakan, tari menarik selimut yang tersampir di pinggangnya, dan membawanya sampai menutup seluruh badannya. Menutup seluruh badannya karna tari bertelanjang bulat.

Mondy menoleh pada tari yang sedang menatapnya bingung, segurat rasa iba di hati mondy. Karna mondy orang pertama yang mengambil kesucian tari..

"Aku harus pergi, jangan lupa kamu minum obat yang di meja nakas dekat tempat tidur itu." mondy menujuk obat dalam botol kecil transparan yang terdapat di meja nakas dekat tempat tidur, kemudian mondy mengambil kemeja dan semua atribut yang akan melekat di tubuhnya. Mondy teringat pada raya kekasihnya, ia harus menjelaskan semuanya pada raya.

"Mondy, lalu saya harus kemana?"tari bingung, ia baru kemarin ke jakarta dan hanya gerald dan mondy yang ia kenal.

"Aku akan menghubungi gerald, kau cukup diam disini sampai gerald datang" jelas mondy, dan berlalu begitu saja meninggalkan tari yang masih duduk termangung dengan selimut yang membelit tubuh nya.




"Raya aku mencintai mu" ucap mondy lembut sembari mengecup layar ponselnya yang menampilkan foto cantik raya, dan segera masuk ke dalam lift yang berdenting terbuka.










































Raya tengah melamun di tempat favoritnya, yaitu balkon kamarnya. Ia bingung bagaimana kelanjutan kisah cintanya dan mondy. Jujur raya tidak ingin masalah ini terjadi dalam perjalanan kisah cintanya.

Raya duduk dengan tenang di sofa balkon kamarnya, memeluk tubuhnya agar merasakan hangat dari pelukannya sendiri.

Raya bingung harus bagaimana, mungkin ia akan melepaskan mondy jika shasa sampai mengandung anaknya, ia tidak ingin menjadi perusak rumah tangga shasa. Menjadi simpanan mondy saja sudah salah besar dalam hidup raya.

"Mungkin jika aku berpisah dari  mondy, aku akan pergi dari jakarta. Mungkin akan memulai hidup baru dan lembaran baru" raya sedang membayangkan masa depannya tanpa mondy, siap tak siap ia harus siap akan kehilangan mondy. Mondy bukan hak nya, ia tidak berhak menahan atau mengikat mondy untuk tetap berada di sisinya.

































Wanita Simpanan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang