Chapter 13

1K 125 15
                                    

Menyesal, memang! Aku sangat menyesal membuatnya kembali kecewa, kembali menangis.
Dan aku penyebabanya
_Mondy Farello_










"Hey kau ini kenapa?"

"Siapa kau, jangan ganggu aku! Pergi. Aku tidak punya uang atau pun harta untuk kau sandra"

"Kenapa dia" gumam andra pelan.

Andra hanya menatap bingung pada raya, bagaimana tak bingung wanita itu berdiri sendiri di pinggir jalan. High heels di tenteng, wajah di tutup telapak tangan kirinya, sambil berbicara tidak jelas.

Harta? Sandra?

"Apa maksudnya" bingung andra.

"Hey, aku ini andra" jelas andra memberi tahu.

Dengan pelan raya membuka telapak tangannya yang sengaja ia tempelkan di matanya, seketika matanya terbuka sempurna.

Bruk

Dengan asal raya membuang high heels nya dan memeluk menabrak tubuh andra cukup keras, memeluk andra dengan erat, menenggelamkan wajanya di dada bidang andra.

Andra cukup kaget menerima perlakukan raya secara tiba tiba, tapi. Saat mendengar isak tangis raya, andra segera membalas pelukan wanita cantik di pinggir jalan ini.

"Ikut dengan ku, aku akan mengantar mu pulang" Raya hanya menganguk menjawab ajakan andra, lagi pula mana mungkin raya menolak malam sudah semakin larut, dan raya sudah sangat lelah..

Raya hanya diam, dan ikut masuk ke dalam mobil andra,

"Kenapa kau bisa ada di pinggir jalan ray?"  Tanya andra memecah keheningan di dalam mobilnya.

"Aku tidak memaksa kau untuk bicara ray" lanjut andra lagi..

Raya menoleh cepat pada andra, tapi. Raya masih enggan untuk menjawab.

Karna merasa bosan di dalam mobil hanya keheningan, andra menekan tombol on pada radio mobil. Terdengar suara lagu yang mengalun indah di dalam  mobil andra.

Dari mata mu, mata mu ku mulai jatuh cinta, ku melihat melihat ada bayang mu..

Dari mata kebuat ku jatuh jatuh terus jatuh ke hati...

Terdengar lagu jass mengalun  indah, apa lagi saat mendengar andra mengikuti lagunya walaupun hanya bergumam tapi mampu membuat raya tersipu senang...

"Mondy menurunkan ku di pinggir jalan" ucap raya pelan, ia menunduk. Sesak rasanya jika harus mengingat satu jam tadi.

Seketika andra mematikan radio di mobilnya lagi, dan menatap raya serius..

"Kenapa? Yang kulihat mondy sangat mencintai mu" tanya andra, kemudian memelankan laju mobil mahalnya.

"Aku yang memintanya, dan mondy hanya mengabulkannya"lirih raya dan menghembuskan nafas beratnya.

Andra hanya diam dan kembali fokus menyetir, andra tau raya sedang bersedih atas kejadian yang menimpanya saat ini.











Tidak memakan banyak waktu, akhirnya andra  sampai mengantarkan raya ke apartemennya.

Tapi, saat menoleh pada raya. Raya ternyata tertidur begitu pulas, tampak jejak air mata di pipi nya, guratan kesedihan dan kekecewaan tampak jelas di wajahnya.

Wanita Simpanan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang