Jeno berlari cepat ke tempat parkir. Matanya mengedar dengan panik ke sekitar. Bahunya merosot lemas saat tak menemukan Jaemin di sana. Pikirnya, Jaemin pasti sudah pulang, tapi kemudian matanya menangkap sosok motor sport putih milik Jaemin yang terparkir rapi di sudut parkiran.
Lalu dimana si pemilik?
"Nyari gue?"
Tubuh Jeno refleks berbalik mendengar suara itu, membuatnya bertatapan dengan Jaemin dengan tubuh yang berubah kaku. Entah sejak kapan berhadapan dengan Jaemin bisa membuatnya segugup ini hingga tubuhnya kaku dan lidahnya kelu.
"J-Jaem," Panggilan terbata yang seperti tercicit itu membuat Jaemin mengernyitkan keningnya. Jeno dengan cepat menepuk pipinya beberapa kali untuk mengusir rasa gugupnya. Matanya lalu kembali menatap Jaemin yang masih diam di depannya.
"Jaem," ulangnya sekali lagi. Kali ini jelas dan lancar. Jaemin hanya menaikkan satu alisnya sebagai respon.
"Maafin gue."
"Buat?"
"Yang kemarin-kemarin."
"Yang mana?"
"Yang dipanggung."
"Dipanggung kenapa?"
"Dipanggung debat."
"Debatin apa?"
Jeno sebenarnya mulai kesal, tapi sebisa mungkin ia menahan dan menyembunyikannya. "Debatin itu adek kelas."
"Lo seharusnya minta maaf sama dia bukan gue."
"Gue tau. Gue bakal minta maaf sama dia besok. Sekarang gue mau minta maaf sama lo dulu."
"Emang lo ngerasa bikin salah sama gue?" Jaemin melipat kedua tangannya di depan dada, menunggu jawaban laki-laki di depannya ini.
"Gue bikin lo marah. Lo jauhin gue. Lagi. Lo gak mau liat gue. Lo gak mau ngomong sama gue."
"Lo juga gak mau liat gue," sela Jaemin cepat.
"Karna lo langsung buang muka setiap ketemu gue."
Jaemin menurunkan lengannya lalu menghela nafas. "Gue kecewa sama lo."
Jeno terdiam.
"Kenapa sikap lo kemarin ke Jisung kayak gitu? Bahkan gak ada larangan buat siapa pun untuk ngeliat panggung, tapi lo bikin dia seakan-akan lagi ngelanggar aturan yang berat aja. Lo nyudutin dia di depan orang-orang. Lo gak mikir dia gimana? Gimana kalau dia tersinggung?"
Ketua OSIS itu memalingkan wajahnya ke samping. Setelah Jaemin menjabarkan perlakuannya kemarin pada Jisung, Jeno merasa malu. Dia baru sadar tingkahnya sangat kekanakan dan keterlaluan, tapi itu semua karena-
"Gue cemburu."
Jaemin terhenyak.
"Gue cemburu ngeliat lo yang langsung akrab sama dia. Padahal kalian baru kenal hari itu. Gue liat lo datang ke panggung berdua sama dia sambil becanda, ketawa-tawa. Gue gak suka. Dan semakin menjadi waktu lo nyautin semua omongan gue kemarin yang nunjukin kalau lo belain dia. Gue makin gak bisa nahan emosi gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate VS Love [ ✔ ]
Romance"Kalau lo egois dan mikirin diri sendiri gini, lo gak pantes jadi OSIS." -Jeno "Gue yang darah rendah liat tampang dia langsung darah tinggi tau gak!" -Jaemin "Cinta sama benci beda tipis loh," -Mark & Haechan ©wintooblee