Jaemin tengah berjalan mondar-mandir di kamarnya dengan gusar. Malam telah tiba dan dia masih bimbang apakah harus datang atau tidak.
Dia tidak ingin datang jujur saja. Untuk apa? Lagi pula dia malu bertemu dengan orang tua Jeno, tapi kalau tidak datang, akan terasa tidak sopan karena Jeno sudah memberitahukan itu pada bundanya. Berteriak pula.
“Gimana nih?”
Ponselnya tiba-tiba berdering. Jaemin segera menghampiri ponselnya yang ia letakkan begitu saja di atas tempat tidur. Panggilan LINE masuk dari Jeno.
“Anjir..” Jaemin mengusap kasar wajahnya, tapi pada akhirnya dia memutuskan untuk mengangkatnya.
“Apa?!” tanyanya sewot.
“Kalau calon suami nelfon itu salam dulu kek, ‘halo sayang’, gitu.”
“Calon suami mata lo!”
“Iya. Iya. Mata gue mah bagus ya kan, Jaem? Bisa senyum. Mau liat gak? Tapi ke sini dulu. Udah ditungguin ayah sama bunda nih.”
Mata Jaemin langsung terbelalak mendengarnya. “Hah?! Ditungguin?!”
Di seberang sana Jeno pasti tengah menjauhkan ponselnya dari telinga. “Iya. Makanya cepetan ke sini.”
“Gue belum ngapa-ngapain, woi!”
“Udah, lo mandi sekarang. Pake apa aja juga bagus kok kalau lo yang make.”
“Apa sih?!”
Berikutnya yang terdengar adalah kekehan seorang Jeno yang entah sejak kapan terdengar menyenangkan di telinga Jaemin.
“Udah, ah. Gue mau mandi dulu.”
“Yaudah. See you, babe.”
Jaemin segera mematikan panggilan. Ini pertama kalinya dia berbicara dengan Jeno lewat telfon dan dia merasa suara serak Jeno benar-benar dekat dengan telinganya dan hanya suara itu yang memenuhi seluruh pendengarannya.
“Dah gila lo, Na!”
°°°°
Jaemin masih berdiri canggung di depan pagar rumah Jeno. Dia lagi-lagi merasa ragu untuk mengikuti acara makan malam dadakan yang Jeno adakan.
‘Ngapa sih tiba-tiba ngajak makan bareng segala?’ Itu yang sedari tadi Jaemin pikirkan.
————
LINE
Jeno
Gue d bwah
Bentar ya babe
————
Jaemin baru akan membalas chat Jeno dengan memakinya atas panggilan yang laki-laki itu berikan padanya, tapi matanya teralihkan oleh sosok Jeno yang sudah membuka pintu rumah dan berjalan ke arahnya.
“Wih!" Jeno berseru setelah melihat Jaemin dari dekat. Jaemin juga melotot melihat Jeno.
Pasalnya mereka menggunakan setelan yang hampir mirip.Jaemin dengan sweatershirt putih dan bawahan berwarna pink. Sedangkan, Jeno dengan kemeja putih tidak di kancing yang memperlihatkan kaos putih di dalamnya juga dengan bawahan pink yang lebih terang dari milik Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate VS Love [ ✔ ]
Romance"Kalau lo egois dan mikirin diri sendiri gini, lo gak pantes jadi OSIS." -Jeno "Gue yang darah rendah liat tampang dia langsung darah tinggi tau gak!" -Jaemin "Cinta sama benci beda tipis loh," -Mark & Haechan ©wintooblee