Di minggu pagi yang cerah itu, sepasang kaki panjang melangkah menyusuri rak-rak video game di sebuah toko. Mata bulatnya tak lepas dari deretan video game, mencari satu judul yang terus ia gumamkan."Resident Evil. Resident Evil. Resident—Nah!"
Saat jarinya baru saja menyentuh video game yang sedari tadi ia cari, jari lain yang terlihat lebih kurus dan putih dari miliknya bertabrakan dengan jarinya.
"Eh—"
Yang lebih bongsor menoleh mendengar suara lembut itu, mata bulatnya semakin membulat begitupun si pemilik jari yang lebih ramping.
"Lucas?"
"Kak Jungwoo?"
Mata Lucas dengan cepat beralih ke arah video game tersebut. "Ini buat Kakak aja."
"Eh, jangan. Kamu duluan deh kayaknya. Kamu ambil aja."
Yang lebih muda tersenyum. Bukan senyuman konyol seperti biasanya dan senyuman itu cukup untuk membuat Jungwoo tertegun dengan debaran aneh di dadanya.
"Gapapa, Kak. Buat Kakak aja. Aku bisa cari yang lain."
Lucas mengambil video game itu lalu memberikannya pada Jungwoo. Kakak kelasnya itu menerima dengan tak enak hati.
"Kalau gitu aku cari yang lain dulu, Kak. Bye." Lucas berbalik pergi.
Jungwoo menggigit bibirnya ragu, tapi akhirnya nama itu keluar dari bibirnya. "Lucas,"
Si pemilik nama menoleh dengan kedua alis yang terangkat.
"Mau main bareng aja di rumah aku?"
"Hah?!" Mata Lucas membulat heboh begitupun suara beratnya yang keluar dengan kencangnya hingga Jungwoo terkejut dan segera mengarahkan pandangannya ke sekitar. Beberapa orang melihat ke arah mereka. Jungwoo pun tersenyum canggung meminta maaf.
"Gak mau, ya?" tanya Jungwo, sedikit meringis. Jujur saja dia takut Lucas membencinya setelah kejadian tempo hari.
Lucas segera berjalan mendekat. "Gila, Kak! Ya kali aku gak mau?! Kuy!" Tangannya menarik Jungwoo ke arah kasir untuk membayar video gamenya.
Mata Jungwoo membulat kala Lucas mengeluarkan dompetnya. "Eh—"
"Gapapa, Kak. Aku aja yang bayar. Lagi seneng nih!"
Melihat tingkah heboh anak itu Jungwoo mendengus geli lalu tersenyum menatap sosok Lucas dari belakang.
°°°
"Apaan sih lo, Na?!" Jaemin menggerutu pada diri sendiri setelah melihat berpasang-pasang baju berantakan di atas ranjangnya.
"Ini lo bukan mau nge-date, anjir! Ngapa lebay amat sih?!" Mulutnya tak berhenti bicara begitupun tangannya yang terus mengangkat dan mensejajarkan baju-baju itu pada tubuhnya sambil menatap cermin besar di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate VS Love [ ✔ ]
Romance"Kalau lo egois dan mikirin diri sendiri gini, lo gak pantes jadi OSIS." -Jeno "Gue yang darah rendah liat tampang dia langsung darah tinggi tau gak!" -Jaemin "Cinta sama benci beda tipis loh," -Mark & Haechan ©wintooblee