« 14. Confession »

25K 3.1K 916
                                    

Hubungan mereka tidak begitu berbeda dari sebelum kesalahpahaman itu terjadi. Hanya saja kali ini Jeno semakin menunjukkan sifat posesifnya terutama pada Jisung seperti saat ini.

“Kak Jaemin!”

Jaemin yang tengah berdiri di koridor bersama teman-temannya menoleh, begitupun yang lain. Jisung melangkah mendekati kelompok kakak kelasnya itu. Beberapa anak perempuan berbisik mengenai betapa tampannya adik kelas mereka itu.

“Jisung?”

Anak itu sampai di hadapan Jaemin dengan senyuman lebarnya seperti biasa. “Gue mau balikkin film yang gue pinjem waktu itu, Kak. Makasih, ya.”

Jaemin balas tersenyum dan baru saja tangannya terangkat untuk mengambil disc yang Jisung sodorkan, Jeno terlebih dulu mengambilnya, membolak-balik cover disc  itu. “Film apa nih?”

Jisung yang awalnya terkejut lalu kembali tersenyum. “Itu film action biasa kok, Kak. Tenang aja.”

Lucas dan Haechan tertawa keras melihat tingkah Jeno ditambah ucapan Jisung yang seakan sadar betul bahwa kakak kelasnya itu mengawasinya, sedangkan Mark sebisa mungkin menahan gelak tawanya agar temannya itu tak semakin malu.

Jaemin merebut disc itu dari tangan Jeno sambil melirik laki-laki itu dengan kesal.

“Kalau gitu, gue balik ke kelas dulu ya, Kak.”

Jaemin tersenyum melambaikan tangannya. “Ok, Jisung.”

“Jangan sering-sering nyamperin Jaemin, ya. Bye!” Jeno ikut melambaikan tangan.

“Kalau gitu sekali-sekali boleh ‘kan?” balas Jisung lalu terkekeh sebelum benar-benar berlalu dari sana. Jeno maju beberapa langkah ingin mengejar adik kelasnya itu jika saja Jaemin tak menahan tangannya.

“Pengen gue selepet aja mulutnya,” kata sang ketua OSIS itu dengan kesal. Temannya sudah tak bisa menahan tawa begitupun Jaemin.

“Apa sih lo?” tanyanya sambil terbahak.

“Kok lo pada ketawa sih?”

“Tingkah lo kek bocah yang mau direbut permennya tau gak?” Haechan berucap disela tawanya yang menggelegar.

“Lucu bener sih?” Jaemin mencubit pipi Jeno gemas dengan tawa yang masih menghiasi wajahnya membuat tawa teman-temannya berhenti begitupun Jeno yang terdiam mendapati perlakuan Jaemin yang tak seperti biasanya itu.

Jaemin yang tersadar segera menarik tangannya, matanya beredar gugup. “G-Gue masuk ke kelas dulu.” Kakinya melangkah masuk ke kelas lebih cepat dari biasanya meninggalkan Jeno yang masih terdiam di tempatnya.

“Lo apain Jaemin gue jadi kayak begitu, Jen?” Haechan berucap tak percaya.

Senyum Jeno perlahan mengembang membuat Mark dan Lucas langsung histeris menganggap tingkah Jeno menggelikan.

“AA! Geli gue geli!” pekik Lucas dengan tangan yang ia angkat ke wajahnya.

Oh my God, Dude.

“Gue makin bucin gimana nih?” Jeno menatap teman-temannya itu dengan senyum yang masih berada di wajahnya. Haechan melengos nyaris tertawa sementara Mark dan Lucas semakin menggila.

“Mati ae lo, Jen!” Kaki panjang Lucas terangkat, menendang bokong Jeno hingga pemuda itu maju beberapa langkah ke depan.

“Woi!”

°°°
 

OSIS tengah mempersiapkan prom night untuk kakak kelas mereka yang telah menyelesaikan masa-masa ujian mereka dan sedang menunggu hasil dari kerja keras mereka itu.

Hate VS Love [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang