« 18. Hate To Love »

26.9K 3K 1.2K
                                    

"Jadi ini sepupu lo?"

"Hi, gue Renjun." Renjun mengulurkan tangannya pada Haechan yang berdiri paling depan di antara Lucas dan Mark.

Haechan tersenyum membalas senyuman manis pemuda itu. "Gue Haechan."

"Gue Mark."

"Gue Lucas."

"Wah, lo tinggi banget." Renjun melongo melihat Lucas. Yang dipuji menyeringai lebar penuh kebanggan yang membuat Haechan merotasikan matanya jengah.

Setelah mereka semua duduk di sofa ruang tengah Jeno, Renjun memperhatikan orang-orang di depannya ini, bertanya-tanya mana yang disebut-sebut sebagai pacar sepupunya. "Pacar lo yang mana?"

Melirik dimulai dari Lucas dan dia benar-benar menyangkalnya dalam hati. Tidak mungkin 'kan Jeno dengan Lucas? Lalu melirik Mark. Meski ada kemungkinan, tapi Renjun masih tidak yakin. Dan ketika melirik Haechan ...

"Yang ini?" Renjun menunjuk Haechan yang langsung membuat mereka semua mendelik sementara Lucas terbahak.

"Bukan, woi!" seru Haechan cepat lalu melirik Mark yang terkekeh garing.

"Itu pacar Mark. Sembarangan aja lo." Jeno menyenggol lengan sepupunya membuat Renjun meringis pelan.

"Eh, maap. Jadi yang mana?"

"Belum, elah. Ini gue mau jemput dulu di bandara." Jeno mengecek ponselnya lalu berdiri. "Lo pada tunggu di sini aja." Sementara teman-temannya mengangguk dan mulai memperlakukan rumah Jeno seperti rumah mereka sendiri, Renjun ikut berdiri.

"Gue ikut dong."

"Ngapain?"

"Jalan-jalan."

Jeno menghela nafas. "Yaudah, ayo." Lalu matanya memandang teman-temannya. "Titip rumah bentar. Kagak ada orang tua gue di rumah hari ini."

"Siap lah. Beres." Lucas mengangguk-angguk sambil memasukkan camilan dari dalam toples ke mulut besarnya dengan mata yang terus menatap ponselnya.

Mark mengacungkan jempolnya ke udara. "Take care."

"Cepet bawa Jaemin-nya. Gue udah kangen nih." Haechan ikut mengambil camilan dari toples lainnya.

Jeno merotasikan bola matanya. "Gue juga kangen kali. Yok, Jun."

"Pergi dulu, ya." Pamit Renjun yang mendapatkan lambaian tangan dari teman-teman Jeno.

"Sepupu Jeno manis tuh, Kas. Gak mau lo gebet?" Haechan membuka suara setelah mereka lama hening karena aktivitas masing-masing.

Mark yang berbaring di paha Haechan menoleh ke arah Lucas. "Bener juga. Siapa tau bisa bantu lo move on dari kak Jungwoo."

"Siapa bilang gue mau move on? Orang ini udah kemajuan kok."

Haechan mencibir. "Nge-date di perpus aja bangga lo."

"Lo liat dong ini." Lucas berpindah duduk ke sofa pasangan itu. Mengangkat kaki Mark dan memangkunya lalu mendekatkan ponselnya pada mereka.

Mata Haechan dan Mark sontak membulat melihat room chat Lucas dan Jungwoo.

"Wow!"

"Idih! Idih! Nama kak Jungwoo-nya dikasi lope-lope segala!"

Lucas tersenyum lebar sementara Haechan mengernyit geli.

Jadi ini yang Lucas perlihatkan barusan ...

————

LINE

Kak Jungwoo

Hate VS Love [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang