Lisa-10

2.6K 130 4
                                    

Merelakan dengan mempertahankan itu sama saja. Sama-sama butuh perjuangan.

•Fiki•





Hari ini Lisa pulang diatar Febi. Sedangkan Fiki? Ia masih ada ekstra basket, jadi tidak bisa mengantar. Terlebih semenjak kejadian tadi pagi, dia jadi tak berani untuk menemui Lisa. Tapi mau bagaimana pun juga. Selepas ia pulang ia juga akan pergi ke rumah Lisa untuk menemaninya.

"Eh Fik. Lo nggak pulang?" tanya Putra salah satu teman Fiki.

"Duluan aja deh," balas Fiki sambil menepuk pelan bahu Putra.

"Yaudah gue duluan ya. Jangan lupa pulang lo," kata Putra sambil terkekeh lalu beranjak pergi mendahului Fiki.

Dengan langkah gontai. Fiki berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya yang ia parkirkan disana. Saat Lisa tak berangkat bareng dia. Fiki ke sekolah menggunakan motor.

Dengan laju yang normal Fiki menembus keramaian jalan namun sebelumnya ia mampir terlebih dahulu ke indoapril untuk membeli beberapa cemilan untuk menemaninya nanti malam.

"Selamat sore kak," sapaan ramah dari mbak-mbak kasir yang menyambut kedatangan Fiki.

"Gue masih muda ya," balas Fiki lalu melenggang pergi untuk mencari barang yang dia perlukan.

Setelah cukup dengan pilihannya. Fiki lalu membawa barang-barangnya ke kasir untuk dibayar.

"Jadi totalnya Rp 125.500 ya kak," kata penjaga kasir tadi.

"Udah dibilangin gue masih muda juga," kesal Fiki sambil menyodorkan uang seratus ribuan sebanyak dua lembar.

"Uangnya Rp 200.000 ya, ada uang lima ratus?" tanyanya.

"Nggak ada," balas Fiki judes.

"Kembaliannya Rp 74.500 ya. Selamat datang kembali," kata penjaga kasir sambil menyerahkan belanjaan milik Fiki.

"Nggak ah. Mbaknya sok kenal, baru ketemu langsung ngucapin selamat sore. Sorry ya mbak saya bukan laki-laki murahan," balas Fiki lalu pergi meninggalkan penjaga kasir dan pembeli lain yang terkekeh mendengar penuturan Fiki barusan.

Baru saja Fiki ingin melanjutkan perjalanannya. Namun ia melihat sepasang remaja yang tengah suap-suapan dengan mesranya di restoran lesehan yang letaknya tepat didepan indoapril.

"Kaya kenal. Bukannya itu Febi ya? Tapi ceweknya siapa?" gumam Fiki pelan sambil mencoba memperjelas penglihatannya untuk memastikan jika itu benar-benar Febi atau bukan.

"Itu beneran Febi. Dia sama siapa?" gumamnya lagi.

"Ada yang nggak beres," katanya pelan lalu memasang helm nya untuk segera menuju rumah Lisa.

------------------------

"LISAAA?!!" suara menggelegar memenuhi ruangan. Suara milik Fiki yang baru saja tiba.

"Enten nopo den?" tanya Mbak Sus yang baru saja keluar dari arah dapur.
-Ada apa den?

"Mbak Sus kapan dateng?" balas Fiki balik bertanya.

Lisa [Sudah Terbit dalam Bentuk E-Book] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang