Lisa-32

2.4K 117 2
                                    

"Sayang, makan dulu gih? Dari pulang sekolah tadi kamu belum makan."

Saat ini. Lisa tengah duduk termenung di balkon kamarnya. Menatap bintang-bintang dilangit. Serta air mata yang dengan setia menemani dirinya.

"Lisa nggak laper Yah," balas Lisa.

"Nggak boleh gitu dong. Lisa harus tetap makan ya, jangan sampe sakit. Dulu, Bunda selalu ngasih tau Ayah buat jangan sampe lupa makan. Bunda juga udah nitipin kamu ke Ayah," kata Anton yang saat ini sudah duduk disamping Lisa.

"Bunda pasti bakal sedih banget kalo liat Lisa kaya gini," lanjutnya.

"Tapi Lisa nggak laper Ayah," balas Lisa masih dengan keras kepala.

Anton mendengus panjang. Harus pake bujukan apalagi dia.

ponsel Lisa bergetar menandakan ada sebuah pesan yang masuk. Dengan malas, Lisa membuka notif pesannya. Pesan misterius yang selalu ia dapat.

0856***** :
Katanya kamu nggak mau makan? Makan dong. Nanti sakit :)

Lisa bertanya-tanya. Sebenarnya siapa orang yang mengirimkannya pesan misterius itu.

"Ayah tau nggak ini nomornya siapa?" tanya Lisa sembari menunjukkan nomor itu pada Ayahnya.

"Ayah nggak tau. Emangnya kenapa?" balas Anton.

"Suka chat Lisa gitu Yah," kata Lisa.

"Coba aja kamu tanya," kata Anton. Lisa hanya mengangguk.

Lisa :
Lo siapa?

0856***** :
Pengagum rahasia kamu :)

Lisa :
Pernah ketemu gue sebelumnya?

0856***** :
Selalu.

Lisa :
Lo siapa sih sebenernya?

0856***** :
Jangan dipikirin. Nanti kamu juga tau kok. Sekarang kamu makan, nanti sakit. Aku nggak mau kalo kamu sakit, aku belum bisa ada disamping kamu.

Lisa hanya membaca pesan terakhir itu. Siapa sebenarnya orang misterius itu. Jika ia seorang hacker sudah pasti Lisa akan melacaknya dengan mudah.

"Siapa?" tanya Anton.

"Nggak mau ngaku dia Yah, Lisa juga bingung. Siapa sih orang itu," balas Lisa.

"Yaudah nggak usah dipikirin ya? Mending Lisa makan dulu. Mau Ayah suapin apa makan sendiri?" kata Anton.

"Makan sendiri aja Yah," balas Lisa.

"Nah gitu dong. Dihabisin ya? Ayah mau turun dulu," kata Anton.

"Iya Yah. Ayah juga jangan lupa makan," kata Lisa.

"Ayah udah makan tadi," balasnya.

"Ayah turun dulu ya," pamit Anton yang dibalas anggukan dan juga senyuman manis dari Lisa.

"Andai lo belum punya pacar Fik. Mungkin saat ini elo udah disini nyuapin gue. Entah kenapa gue rindu banget sama elo, maafin gue yang nggak nurutin apa kata-kata lo. Dan sekarang gue nyesel Fik," kata Lisa sembari menatap kamar Fiki dari atas balkon.

Lisa [Sudah Terbit dalam Bentuk E-Book] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang