"Yang ini aja," kata Lisa sambil memegang tepung dengan bungkus warna biru dan Fiki memegang bungkus yang warna merah corak bunga mawar.
Kini, disinilah Lisa dan Fiki berada. Disalah satu supermarket untuk membeli beberapa bahan untuk membuat brownish.
"Kenapa nggak ini aja?" tanya Fiki.
"Kalo yang ini lebih cocok kalo mau dibikin kue atau brownish," balas Lisa.
Fiki hanya mengangguk lalu kembali mendorong troli untuk mencari bahan yang lain dengan posisi Lisa yang sedang duduk di dalam troli.
"Stop," kata Lisa saat berada didepan rak telur.
"Ambil satu wadah aja," kata Lisa.
"Yang ini kan?" tanya Fiki.
"Iya lah, ya kali yang di meja kasir itu," balas Lisa dengan dagu yang mengarah pada jajanan kinder joy.
"Nyari apa lagi?" tanya Fiki.
Lisa nampak melihat-lihat belanjaan yang ada di dalam trolinya.
"Tinggal nyari coklat buat isiannya," balas Lisa.
Fiki hanya mengangguk lalu mencari rak dimana coklat disediakan.
"Udah semua, yaudah yuk bayar?" ajak Fiki.
"Bentar deh, ada yang ketinggalan kayaknya," kata Lisa.
"Tadi katanya tinggal coklat doang?" tanya Fiki.
"Ini tu bagian paling penting, bahaya kalo sampe lupa," balas Lisa.
"Apa?" tanya Fiki dengan tatapan polosnya.
"Udah, lo tinggal dorong ni troli, biar gue yang nunjukin lo arahnya," kata Lisa, Fiki hanya mengangguk paham mengikuti instruksi dari Lisa hingga saat ini mereka berada di rak cemilan.
"Ini bagian terpentingnya?" tanya Fiki dengan tatapan datarnya. Lisa hanya cengengesan sembari mulai mengambil setiap jajanan yang ada disana.
"Nah udah, trolinya udah nggak muat. Kita langsung bayar aja," kata Lisa.
"Lagian beli cemilan udah kaya mau dijadiin stok di warung," kata Fiki sembari mendorong troli menuju meja kasir.
Mereka kini sudah sampai di depan meja kasir, satu persatu Lisa meletakkan barang belanjaannya di meja, tak lupa ia juga mengambil coklat dua batang.
"Ini udah semua ya Mbak?" tanya penjaga kasir tadi.
"Ini sekalian dibungkus juga gapapa kok Mbak," balas Fiki sembari mengangkat tubuh mungil Lisa dengan mudahnya, seakan Lisa hanyalah boneka.
"Enak aja," balas Lisa sambil mengerucutkan bibirnya.
Penjaga kasir hanya terkekeh mendengar perdebatan itu.
"Jadi totalnya Rp 486.700 ya Mbak," kata penjaga kasir tadi sembari menatap layar monitor.
Fiki mengeluarkan uang seratus ribuan berjumlah lima lembar, "Ini Mbak," kata Fiki ramah.
"Ini Mas kembaliannya. Terimakasih, selamat berkunjung kesini lagi," balas penjaga kasir tadi tak kalah ramah.
"Beli keju yuk?" ajak Fiki.
"Kenapa nggak sekalian beli tadi?" tanya Lisa.
"Yang mozarela habis, tinggalnya cuma keju jomblo," kata Fiki.
"Nanti aja pas di depan komplek," kata Lisa, Fiki hanya mengangguk sebagai jawabannya.
~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lisa [Sudah Terbit dalam Bentuk E-Book]
Teen Fiction•Story 2 of Erlangga• Sequel "About Love" ---------- Fiki to Lisa : "Lisa buruan bangun nanti kesiangan dapet hukuman kita." "Makannya di habisin biar badan lo nggak kaya tusuk gigi yang dikasih nyawa." "Pr nya dikerjain biar pinter." "Itu es krim n...