Hai hai! Choco is back
Beberapa orang mungkin sangat menyukai Dazai atau bahkan belum tau Dazai sama sekali. Bagi yang belum tau bisa coba cek Bungou Stray Dog. It is AWESOME!!!
.
.
.
[Dazai Osamu]
I'll just let you die when I die
.
.
.
Dingin...
Apa kematian hanya bisa memberi rasa dingin? Apa kematian adalah akhir? Apa kematian adalah keselamatan?Apa aku benar-benar sudah mati? Apa di alam baka ada kasur dan tirai putih seperti tempat aku berada kini?
Tunggu! Aku dimana?
Aku... siapa?Aku mencoba duduk, mendapati diriku dengan beberapa selang yang terhubung ke infus, alat bantu pernafasan, dan alat pendeteksi denyut jantung. Ini pasti bukan alam baka. Tuhan tidak perlu peralatan macam ini buat orang yang telah mati. Tapi manusia butuh. Aku masih ada di dunia. Aku gagal mati.
Gagal? Apa aku mencoba bunuh diri? Apa aku menginginkan kematian?
Kalau diriku yang dulu begitu menginginkan kematian, maka begitu pula diriku yang sekarang bukan? Aku ingin mati.
Trak! Satu tarikan di selang infus membuat luka menganga di pergelangan tanganku. Bersamaan dengan itu, saat dua sadapan di dada ku lepas paksa, mesin disamping tempat tidur berbunyi nyaring dengan layar yang memperlihatkan garis lurus.
Darahku mengalir deras membasahi seprai putih dan membuat noda kontras disana. Namun, aku tidak akan mati cepat kalau hanya nadi kiriku yang menganga.
Jarum infus tadi kemerahan di ujungnya. Sebentar lagi, dia akan kehitaman terkena darah di pembuluh vena dan arteri terbesar. Aku membayangkan kematian datang padaku.
"Aku menyelamatkanmu dari port mafia, bukan supaya kau bisa menghancurkan hatiku dua kali" seorang lelaki memegang jarum yang telah berada tepat di tenggorakanku.
Rambutnya kecoklatan dengan perban di kedua lengan dan bagian leher ke bawah. Matanya terlihat marah, juga kecewa di waktu bersamaan. Dia bicara lagi. Tapi segala sesuatu terdengar samar dan terlihat menghitam.
Yang aku ingat, lelaki itu mencoba menangkap tubuhku saat aku hilang kesadaran.
.
.
.
Hangat...
Apa kematian bisa memberi rasa hangat? Apa kematian adalah awal? Apa kematian adalah keselamatan?Aku membuka mata dan mendapati tanganku digenggam oleh seorang lelaki. Lelaki yang sama saat aku pertama kali sadar di atas kasur putih dan tirai yang mengelilingi.
"Ah! Kau sudah sadar?" tanyanya. Ia tak terlihat terkejut meskipun aku yakin dia masih tertidur beberapa detik yang lalu.
"Dimana aku?" suaraku keluar kecil dan rintih.
"Kau tertidur berhari-hari. Akan butuh waktu sampai kau bisa bicara dan bergerak secara normal" ujar lelaki itu.Aku melihat tangannya yang masih menggenggam tanganku. Ia balas tersenyum. Tidak berniat mengakhiri kontak fisik antara kami.
"Kalau kau berjanji tidak akan melukai dirimu lagi, aku akan melepas tanganmu dan memanggil dokter. Kau janji?"
Aku mengangguk.
Dia tampak tak rela melepas tanganku. Ini hal aneh. Apa dia temanku? Keluargaku? Kenapa dia terlihat sangat peduli?
"Ngomong-ngomong, namaku Dazai. Dan kau hanya boleh mati ketika aku mati, istriku sayang"
.
.
.
Yuhuuuu Dazai dan maniak bunuh dirinya!!!
Who'll be next?
Menerima request 😀Nb. Bintang dan komen dari kalian adalah bahan bakar penyemangat bagi choco. Jangan ragu untuk mengirim pesan 😉
YOU ARE READING
Anime One Shots: Chara X Reader
FanfictionVarious chara x reader dari berbagai anime ❤ Akan ada beberapa couple OTP author juga SasuHina, OkiKagu, SeshouRin, dll Selamat membaca. Plot sangat sangat ringan. Hanya untuk selingan dan hiburan 😉 Rate T