[Todoroki Shouto] Bedroom Warfare

709 61 4
                                    

Hai hai its Choco and its Todoroki!!!
Feel free to like and comment 😉
.
.
.
Shouto tak pulang semalam. Juga malam sebelum dan sebelumnya. Tanpa kabar, tanpa pamit, ia tiba-tiba berlari ke luar apartemen kecil kalian dengan wajah panik. Kau pikir, ini mungkin bagian dari pekerjaannya sebagai hero profesional. Tapi sama sekali tidak ada berita apa pun tentang serangan villain dari hari itu sampai dengan sekarang.

"Apa Shouto meninggalkanku?"

Tidak! Tidak! Tidak mungkin.
Shouto tidak mungkin meninggalkanmu.

Larut dalam berbagai fikiran buruk, kau bahkan tak menyadari saat pintu terbuka. Seorang lelaki berambut hitam dan lukas luka hampir di sekujur badannya masuk dengan wajah angkuh.

Dabi!

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyamu heran. Lelaki itu malah tertawa dan mendekati kulkas. Ia meminum salah satu minuman kaleng dengan santai seolah kehadirannya di apartemen ini adalah hal yang wajar.

"Ada sesuatu yang terjadi di kediaman Yaoyorazu. Shouto mungkin tidak akan pulang sampai beberapa hari kedepan"

"Kenapa?"

"Dia memintaku menjengukmu dan menyampaikan informasi ini"

"Kenapa harus Yaoyorazu?"

Perasaan tidak menyenangkan menjalar dari dada ke matamu. Sesak.

Dabi tidak lagi menjawab. Dia tahu bahwa dia tak berhak ikut campur. Setidaknya dia sudah melakukan seperti yang diminta adik kecil kesayangannya itu. Dia telah datang ke apartemen kalian, melihatmu dengan perut buncit dan mata berkantung. Selebihnya tak kelihatan masalah.

"Nanti, kau tanyakan saja sendiri"
.
.
.
Shouto akhirnya pulang. Setelah mendapat kabar kau pingsan di hari ke enam kepergiannya. Kau mendengus dalam hati.

"Buat apa kau kesini?"

Shouto terhenyak. 'Pulang' bukan lagi kata yang kau pilihkan untuknya.

"Kenapa kau bisa sampai pingsan? Padahal Dabi sudah kuminta menjagamu"

Kau menepis tangan Shouto dari rambutmu. Tangan itu, tangan yang mungkin saja seminggu belakangan ini menyentuh rambut hitam Yaoyorazu. Apa yang kau harapkan? Mereka berdua teman sekelas di UA. Mereka berdua hero profesional. Bahkan dari awal seharusnya kau tahu diri. Bagaimana mungkin seorang Todoroki Shouto memilihmu?

Kau hanya seorang guru taman kanak-kanak degan quirk yang tidak spesial. Laki-laki mana pun pasti akan memilih perempuan hero profesional degan quirk penciptaan dan kelas status sosial tinggi.

Seharusnya kau mendengar saat Endeavor mencoba melarang pernikahan kalian.

"Aku lelah Todoroki-san!"

Hati lelaki merah-putih itu sakit mendengar perempuan yang dicintainya memanggilnya dengan marga. Bukankah perempuan itu juga sudah menyandang marga yang sama?

"Aku bisa jelaskan"

"Ini bukan soal penjelasan. Apa pun penjelasanmu, aku sudah lelah Todoroki-san. Hatiku tak pernah bisa tenang saat bersamamu. Aku selalu ketakutan saat kau pergi melawan villain. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi padamu. Tapi seminggu ini, aku justru ketakutan saat kau tidak pergi melawan villain. Aku lelah!"

Shouto tidak tahu keputusannya untuk membantu Yaoyorazu bakal berpengaruh segini besar terhadap keluarga kecil yang ia perjuangkan mati-matian. Tapi, dia pahlawan bukan? Dia tidak bisa membiarkan seseorang dalam kesulitan.

"Pergilah?" ujarmu akhirnya.

"Apa?"

"Aku lelah denganmu. Pergilah! Bawa semua milikmu pergi!"

Shouto menggigit bibir bawahnya. Dia memasukkan hp nya ke saku dan mengambil beberapa surat penting seperti lisensi hero miliknya.

Lelaki itu sekali lagi melihatmu. Berjalan mendekat dan menyelipkan tangannya di pinggang dan lututmu.

"Aku akan pergi, tapi aku harus membawa semua milikku"

Kau terdiam. Menyembunyikan wajahmu di ceruk leher lelaki yang membuatmu mengandung anaknya.

"Maaf" ucapmu pelan, nyaris tak terdengar

"Aku yang minta maaf, Sayang" jawab Shouto.

Dasar hormon kehamilan yang menyebalkan

Anime One Shots: Chara X ReaderWhere stories live. Discover now