Hai hai its Choco!!
Heiwajima Shizuo mungkin bukan tokoh yang terlalu terkenal, tapi kehadirannya banyak memberi pengalaman baru saat menonton Anime Drrr! atau Durarara! Bagi penikmat misteri dan fantasi surerealis,, Choco saranin banget buat nonton animenya.
.
.
.
Hari menyebalkan seperti hari-hari lainnya di Ikebukuro. Ia gagal menagih pinjaman, gagal mematahkan satu atau dua tulang rusuk si brengsek Izaya, dan ia bahkan tidak berkesempatan melihat adik kesayangannya di sebuah event jumpa fans yang kebetulan ia lewati."Sampai jumpa besok" Shizuo melambaikan tangan setelah menyalakan rokok di mulutnya. Ini hari menyebalkan. Dia butuh istirahat.
Miaww....
'Kucing? Sejak kapan ada kucing di apartemenku?'
Shizuo mencoba mencari sumber suara. Apartemen ini melarang binatang peliharaan. Dia akan menemukan kucing itu dan membawanya keluar. Akan tambah merepotkan jika pemilik apartemen salah sangka dan malah menyangka kucing itu miliknya.
Suara kucing itu kecil dan makin melemah seiring waktu. Perlu waktu cukup lama sampai Shizuo menemukan kucing itu di balik kardus barang bekas. Seekor kucing berbulu putih bersih. Matanya tertutup, nafasnya memburu, dan dekat lehernya terluka.
"Kau kabur dari majikanmu? Dasar kucing rumahan bodoh! Kau tidak akan bertahan di jalanan"
Lelaki berbaju bartender mengangkat kucing itu hati-hati, takut tangannya malah meremukkan kucing kecil yang sedang terluka. Ada rasa iba muncul di dada sang pria. Dia mengingat dirinya dulu. Bertahan hidup di jalanan.
Hidup lelaki itu tak pernah mudah. Tapi, setidaknya dia kuat. Kucing manis ini tidak.
"Ah! Kesurupan apa aku hari ini!"
.
.
.
Kau terbangun di sebuah tempat yang hangat dan empuk. Lehermu terasa kaku dan diikat sesuatu. Mata birumu melihat sekeliling. Kamar bernuansa minimalis yang tidak kau ketahui.Kau melihat tanganmu yang berbulu. Kau masih terjebak dalam rupa seekor kucing. Seharusnya kau menolak saat Orihara Izaya mencoba menyuntikkan sesuatu padamu waktu itu.
Sebuah tangan menghampiri puncak kepalamu. Jari yang besar dan panjang. Jari lelaki. Tangan dari pria terkuat di Ikebukuto, Heiwajima Shizuo.
Kau mulai terjebak lewat ingatan-ingatan tentang Heiwajima Shizuo. Lelaki yang menang melawan 100 pedang anak. Juga lelaki yang selalu mencoba bertarung dengan Izaya.
"Makanlah" ujar pria itu. Sebelah tangannya mengangkatmu hati-hati ke lantai dan meletakkan mu di depan piring berisi makanan kucing dan mangkuk air.
Kau menghela nafas. Kau tidak ingin makan makanan kucing. Kau manusia. Setidaknya, kau manusia sampai dengan saat Izaya mencoba melakukan sesuatu pada tubuhmu.
Kau mendekati mangkuk air. Meminumnya dengan mencoba meniru cara minum kucing. Dan nyatanya hanya ada sedikit air yang masuk ke mulutmu. Tanpa berpikir panjang, kau mencemplungkan kepalamu.
"Hei hei! Kau tidak tahu caranya minum?" Shizuo menarikmu ke pangkuannya. Kau ingin berontak, tapi kau juga sadar diri di hadapan lelaki terkuat di Ikebukuro.
Shizuo meletakkanmu ke tempat tidur. Kau baru menyadari ada aroma lemon dan mint disana. Berbeda dengan parfum yang sering digunakan Izaya, ruangan dan benda-benda milik Shizuo beraroma lebih lembut. Sangat-sangat berkebalikan dengan citra sangarnya.
Lelaki itu pergi cukup lama. Terdengar suara besi dan kaca yang bergesekan. Ia mungkin sedang mencoba mencari sesuatu di dapur. Kau berharap itu makanan. Makanan manusia.
Shizuo datang dengan gelas kecil berisi susu dan pipet tetes. Lelaki itu duduk di sebelahmu dan mencoba meminumkan susu melalui pipiet tetes itu. Setidaknya kau bisa minum susu untuk menghilangkan laparmu.
.
.
.
Kemarin pemilik apartemen datang dan menanyai banyak hal. Untunglah lelaki tua pemilik apartemen telah terlalu tua dan serba susah melihat dan mendengar. Setelah Shizuo membayar uang sewa, lelaki itu pergi tampa menghiraukan kucing putih yang sedari tadi duduk diam di sofa.Sudah tiga hari kucing itu di apartemennya. Hari ini, kucing kecil itu sudah bisa berjalan di sekitar kamar dan bahkan memanjat naik ke sofa. Sebentar lagi dia akan sembuh. Sebentar lagi, Shizuo akan memberikannya ke tempat penangkaran hewan.
"Padahal kau pendiam. Tapi rasanya akan sepi kalau kau pergi dari sini" Shizuo mengatakan hal dalam hatinya terang-terangan. Untungnya, kucing tidak bisa merona.
.
.
.
Tepat malam ketujuh. Awalnya kau merasa risih tidur di kasur yang sama dengan Shizuo. Namun, setelah kau menimbang bahwa lelaki itu tak mungkin berbuat mesum pada seekor kucing, kau mulai bersikap tidak peduli. Kau bahkan mulai berani mendekati leher lelaki itu demi mencari kehangatan di malam yang dingin.Malam ini, tepat di malam ketujuh, kau merasa tubuhmu panas.
.
.
.
Shizuo terbangun dan merasakan sesuatu tengah memeluknya.Ia membuka mata, dan mendapati seorang gadis telanjang di ranjangnya. Bagaimana bisa? Dia tidak mabuk semalam. Dan lagi, dia tak akan pernah membawa seorang pelacur ke apartemennya.
"Ah, kau sudah bangun. Terima kasih sudah merawatku, Heiwajima Shizuo"
Kening pria itu berkerut. Perempuan berambut putih, mata biru, dan perban di leher. Tunggu. Kemana kucing putihnya?
"Kau percaya pada kubinashi rider, tapi tida percaya bahwa ada perempuan yang menjadi kucing?" tanya mu setengah tertawa.
Shizuo tampak tak senang dengan tawa gadis di hadapannya. Tapi, dia juga tidak senang mengingat kucing yang seminggu belakangan ia manjakan dan ia curhati segala hal adalah seorang manusia! Apa dia perlu memukul kepala gadis itu dan memastikannya geger otak?
"Aku senang menjadi manusia lagi. Kali ini, aku bisa bicara padamu. Semoga kau tak kesepian lagi, Heiwajima Shizuo"
Kau memberikan sebuah kecupan di pipi. Kalian belum tau, satu kecupan singkat itu akan jadi permulaan kisah cinta yang panjang.
YOU ARE READING
Anime One Shots: Chara X Reader
FanfictionVarious chara x reader dari berbagai anime ❤ Akan ada beberapa couple OTP author juga SasuHina, OkiKagu, SeshouRin, dll Selamat membaca. Plot sangat sangat ringan. Hanya untuk selingan dan hiburan 😉 Rate T