Hai gais, its Choco again!
Kali ini bakal ada Levi Heicho yang judes dan nyelekit wkwk.
Rate T+ (mohon disikapi dengan bijak)
.
.
.
Siapa sangka salah satu tugas Corporal adalah hal semerepotkan ini. Barusan Hanji datang membawa stelan jas dan dasi biru. Dia bilang, seluruh komandan dan korporal diminta berkumpul di istana malam ini. Akan ada pesta besar-besaran untuk menyambut kelahiran anak pertama dari putra mahkota.Levi mematut dirinya di depan cermin. Ia merasa asing dengan dirinya sendiri berkat pakaian itu. Meski ia sudah bisa berdamai dengan seragam prajurit lengkap dengan simpul sabuk di seluruh tubuhnya, nyatanya ia masih merasa dicekik oleh dasi yang ia kenakan sangat longgar.
Di depan markas, Erwin dan Hanji berdiri menunggu dengan setelan sama persis. Survei Corps ditandai dengan dasi biru, Garrison berwarna merah, dan Millitary Police berwarna hijau. Erwin wanti-wanti sekali untuk tidak cari masalah dengan orang-orang berdasi hijau. Setelah beberapa wejangan lainnya, lelaki pirang itu telah membaur dengan kerumunan bangsawan dan petinggi militer lainnya.
"Levi, kau mau makan sesuatu? Aku mencium bau daging" ujar Hanji semangat. Ilernya membuat Levi mendecih dalam ketidaksukaan.
"Aku akan menunggu di luar"
Langkah korporal itu mantap menuju beranda. Ia butuh udara segar. Mantan penjahat bawah tanah sepertinya tidak cocok dengan pesta mewah khas kerajaan seperti ini. Bahkan kalau ia boleh berkomentar, ia berharap Raja mau membatalkan pesta ini demi memberi makan orang-orang kelaparan.
"Maaf, tolong jauhkan tangan anda dari saya" sebuah suara membuat Levi menoleh pada beranda sebelah. Seorang gadis dengan gaun kuning kecoklatan mencoba menampis tangan lelaki berdasi hijau. Keduanya terlihat dalam posisi mengejar-menghindar. Tentu saja kalau perempuan itu adalah salah satu anak bangsawan yang hidup manja seumur hidupnya, ia tidak akan bisa menang dari seorang korporal atau bahkan komandan millitary police.
Tatapan Levi bersua dengan perempuan itu. Bola matanya kebiruan, mengingatkan Levi pada langit siang hari yang cerah. Tatapannya memelas, meminta bantuan.
"Aku akan segera diangkat menjadi komandan batalion khusus. Keluargamu pasti akan bangga menerimaku sebagai suamimu" bujuk lelaki itu. Tangannya yang bebas menghampiri dagu gadis itu, mencoba menariknya dalam sebuah tatapan intens yang justru membuat sang gadis muak.
"Sebaiknya kau berhenti, Hijau. Dia bisa saja melapor pada keluarganya dan kau bisa kehilangan jabatanmu"
Gadis itu dan lelaki di hadapannya berbarengan menoleh pada korporal berdasi biru. Lelaki itu tertawa dengan wajah angkuh.
"Dasi Biru sepertimu tidak usah komentar banyak. Toh kalian bakal jadi makanan titan dengan sukarela di ekspedisi kalian nanti"
Levi membiarkan lelaki itu tertawa. Dia sudah biasa menghadapi cemoohan macam itu. Dia tidak peduli. Toh, dia bergabung dengan Survei Corps bukan karena ia memiliki idealisme seperti Eren. Dia hanya terpaksa. Dia hanya mengikuti alur yang dibuat Erwin.
"Kalau kau kehilangan keperawananmu, kau tidak punya alasan untuk menceritakan ini pada keluargamu dan menjadi aib bagi mereka"
"Aku akan meminta ayahku memberimu hadiah kalau kau membantuku" ujar gadis itu. Levi tak menoleh, tak tertarik.
"Apa-apaan, Sayang? Kenapa dia harus menolongmu? Aku tidak akan melakukan hal jahat padamu, Sayang."
"Singkirkan tanganmu dari pinggangku, Bajingan!"
Kedua prajurit terkejut. Mereka belum pernah mendengar seorang gadis bangsawan mengatakan hal tidak sopan seperti barusan.
"Ini penawaran terakhir Prajurit Biru. Aku akan memintakan izin untukmu meninggalkan pesta ini lebih awal. Bantu aku mematahkan satu atau dua tulang bajingan ini."
YOU ARE READING
Anime One Shots: Chara X Reader
FanfictionVarious chara x reader dari berbagai anime ❤ Akan ada beberapa couple OTP author juga SasuHina, OkiKagu, SeshouRin, dll Selamat membaca. Plot sangat sangat ringan. Hanya untuk selingan dan hiburan 😉 Rate T