[Kageyama Tobio] Date

255 31 1
                                    

I know! I know! Haikyuu vibes return!!
.
.
.
Kageyama Tobio. Setter jenius yang bahkan diundang dalam camp pelatihan timnas U-19 Jepang. Sayangnya, kejeniusan itu tampaknya hanya berlaku untuk voli.

"Panggil kami, senpai!" titah Tanaka dan Nishinoya yang berdiri di depan Kageyama. Lelaki kelas 1 SMA itu duduk berlutut dengan wajah serius.

"Senpai!"

"Lebih keras, woy!"

"SENPAI!"

Tawa Tanaka dan Nishinoya bersahut-sahutan di ruang ganti klub voli Karasuno. Tsukishima hanya bisa geleng kepala melihat kebodoha sang setter.

"Kau akan pergi kencan hm? Sial! Kenapa YN mau denganmu. Kau jangan sampai membuat YN kecewa!" ujar Nishinoya dengan wajah yang dibuat-buat menyeramkan.

"Baik, senpai!"

"Bagus. Ini ilmu yang diturunkan turun temurun. Sekarang saatnya kau belajar ilmu ini" lanjut Tanaka.

Di sudut ruangan Tsukishima dan Yamaguchi sibuk menahan tawa. Ilmu turun menurun? Soal kencan? Oleh jomblo menahun?

"Baik, senpai!"

Ah! Tsukishima jadi tergoda ingin melihat kencan pertama Kageyama -sebagai bahan tertawaan tentunya.
.
.
.
1. Datang lebih awal dari biasa

Kageyama melihat jam di pergelangan tangannya. Masih dua jam sampai waktu yang mereka janjikan.

Orang-orang berlalu lalang. Satu dua pasangan bertemu dan berpelukan di hadapan Kageyama. Apa dia juga perlu melakukan itu?
.
.
.
YN memastikan dia tidak salah lihat jam. Masih satu jam sebelum mereka janji bertemu.

Kageyama berdiri menyandar di pembatas jalan. Asap keputihan keluar dari mulut dan hidungnya berkat udara musim dingin. Kedua tangannya terlipat dan dia menatap tajam pada pasangan di dekatnya yang baru saja berpelukan.

"Tobio-kun" sapa YN.

Kageyama mengalihkan pandangannya pada perempuan mungil yang berhasil membuat dunianya lebih hangat dan lebih luas.

"Apa kau sudah lama menunggu?"

Lelaki itu menggeleng. Pipinya bersemu dan dengan kikuk ia melingkarkan tangannya di bahu YN.

YN tersenyum. Tangan lelaki itu dingin. Berapa lama sudah Kageyama menunggunya? Untung saja hari ini YN memutuskan berangkat lebih awal.
.
.
.
2. Buat dia merasa aman di dekatmu

Kageyama memperlihatkan dua tiket taman hiburan. Taman hiburan di musim dingin cukup terkenal bukan hanya karna wahananya, namun juga pertunjukan parade di sore hari.

YN sempat berfikir Kageyama akan membawanya ke bioskop atau bahkan gym. Menemani Kageyama di gym tidak terlalu buruk sebenanrnya. Apalagi kalau YN beruntung, dia bisa duduk di punggung Kageyama saat dia push up. Ya ampun! YN bersyukur Kageyama tidak bisa mendengar isi kepalanya. Memalukan sekali!

"Keretanya sudah datang" ujar Kageyama membuyarkan lamunan YN.

Kageyama menawarkan tangannya. Dengan hati-hati dia menuntun YN duduk di kursi peron. Lelaki itu memutuskan berdiri di hadapan YN supaya perempuan itu merasa aman dalam jangkauannya.

"Tobio, kau tidak duduk?"

"Aku perlu menjagamu. Mana tau ada lelaki mesum di dekat sini"

YN melihat kiri-kanannya. Peron ini kosong.
.
.
.
3. Ajak dia menaiki wahana menyeramkan dan pegang erat tangannya

Kageyama menunjuk roller coaster sesampainya mereka di taman bermain. Lelaki itu berkeringat. Entah karena lelah berdiri sepanjang perjalanan kereta atau karena sebab lain.

"A-Aku ingin naik itu"

"Bukannya kau takut ketinggian?"
.
.
.
Kageyama merasa perutnya diaduk-aduk berkat wahana barusan. Ini baru permainan pertama yang mereka coba dan lelaki itu sudah ingin muntah.

YN menyodorkan botol minum keemasan dan duduk di samping Kageyama. Lelaki itu mengucapkan maaf dan YN malah tertawa. Telinga Kageyama bahkan ikut memerah menahan malu.

"Ayo kita istirahat sebentar"
.
.
.
4. Cium dia di puncak biang lala

"Kau yakin ingin naik biang lala?" tanya YN.

"Ya. Biang lala tidak semenakutkan roller coaster. Setidaknya jika aku tidak melihat ke bawah"

Setelah beberapa kali upaya meyakinkan, mereka berdua akhirnya berdiri di antrian. Petugas membukakan pintu dan mempersilahkan mereka masuk.

Gerbong merangkak naik, sangat pelan dan tanpa goncangan.

YN menatap pemandangan di luar. Wahana-wahana, pengunjung, kantor-kantor, mobil, kereta api, dan kesibukan kota.

Kageyama mendapati perempuan di hadapannya sebagai sebua anugrah. Dunianya selama ini sesempit lapangan voli dan berkutat dari gym ke gym. YN datang, dan memberinya warna baru dalam hidup, tanpa merenggut voli dari Kageyama.

"Kau menatapku terlalu lama, Tobio-kun" ujar YN

Bola mata mereka bertemu. Perempuan itu tampak kikuk. Manis.

Apa Kageyama harus menciumnya sekarang? Tapi ini belum di puncak biang lala!

"Ti-Tidak! Aku hanya melihat keluar" dusta Kageyama bersemu.

YN beranjak dari duduknya. Pergerakan perempuan itu sama sekali tak membawa pengaruh pada gerbong. Saat dia duduk di sebelah Kageyama, jantung lelaki itu berdetak tak masuk akal.

"Hari ini kau aneh" YN setengah tertawa.

"Maaf" kepala Kageyama dihantui perasaan gagal di kencan pertamanya.

YN mendekat, menghapus jarak pada belah bibir mereka.

"Kau tak perlu memaksakan diri. Aku senang kau mengajakku kesini. Tapi, aku lebih senang kalau kau mengajakku melakukan hal yang kau sukai"

Bibir mereka bertemu lagi. Kali ini berkat dominasi sang setter. Kencan berikutnya, dia telah berencana mengajak YN ke gym seharian.
.
.
.
"Kenapa kalian tertawa?"

Satu tim Karasuno memandang Kageyama dengan tawa tertahan. Daichi mendekati Kageyama, menepuk pundak adik kelasnya.

"Lain kali, kalau keretanya kosong, duduk saja"

Hp Tsukishima menampilkan foto lain dan tawa di tim itu makin ramai.
.
.
.
Kageyama my boy ❤️

Anime One Shots: Chara X ReaderWhere stories live. Discover now