[Sesshoumaru×Rin] Giving Birth

420 21 1
                                    

"Wajahmu pucat" komentar Sesshoumaru.

Rin tersenyum. Ia lelah. Seluruh tulangnya rasa remuk. Bahkan bernafas terasa begitu sulit dan menyakitkan. Tapi, apalah arti seluruh sakit di badannya jika ia mendapatkan kebahagiaan lain yang dapat menghangatkan hati.

"Sesshoumaru-sama, apakah anda sudah memikirkan sebuah nama?" tanya Rin. Makhluk kecil di pangkuannya menggeliat.

Perhatian Sesshoumaru teralihkan pada anaknya. Anak kedua mereka. Seorang putri bungsu dengan ciri khas fisik serupa betul ayahnya. Dalam hati, raja siluman itu berdoa agar perasaan lembut dan sifat putri kecilnya menuruti sang ibu.

"Aku memberi nama Shikamaru pada putra sulung kita. Kali ini, kau yang memberi nama" titah sang tuan.

Ingatan perempuan itu membawanya kembali pada masa-masa perjalanan panjangnya dengan Sesshoumaru-sama dan Jaken-sama. Ia baru 7 tahun waktu itu. Sepuluh tahun setelahnya, dengan campur tangan Kagome dan Kaede yang mencoba menyakinkan siluman itu bahwa Rin telah cukup umur, Sesshoumaru menikahinya.

Mereka saling melingkarkan tangan, memegang cangkir sake yang menghadap mulut masing-masing. Pertukaran sumpah. Persilangan takdir. Manusia dan siluman.

Pernikahan yang hanya dihadiri dirinya dan tuannya. Pernikahan sunyi pada sebuah malam hening, yang ajaibnya mampu memutar ribuan lagu pesta di kepala keduanya.

Sesshoumaru memboyong Rin ke istana siluman barat seminggu setelah pernikahan sederhana mereka. Semua penghuni istana adalah para pengikut setia Sesshoumaru. Mereka memperlakukan Rin dengan sangat baik. Terlebih saat seorang tabib mengumumkan kehadiran calon pewaris tahta dalam rahim sang ratu.

"Hikari. Putri kita akan menjadi cahaya yang dapat menangkis semua kegelapan menyesakkan di dada siapa pun"

Rin melihat Sesshoumaru mengangguk. Wajah tuannya sama persis dua puluh tahun lalu saat ia pertama kali melihatnya terluka di hutan.

"Jaken, panggil Shikamaru kesini" pinta Sesshoumaru. Katak hijau kecil itu menggangguk dan berjalan cepat ke arah pintu. Proses kelahiran berlangsung lancar tanpa kendala. Putra mahkota akan segera melihat adik nya.

Shikamaru adalah jiplakan sang ayah. Ia seorang siluman setengah manusia yang dingin dan tak banyak bicara. Hanya pada Rin ia bisa menunjukkan berbagai ekspresi. Bahkan tidak pada sang ayah.

"Kau ingin mencoba menggendongnya?" tanya Rin.

Wajah Shikamaru terlihat bingung dan takut. "Apa boleh?" tanyanya ragu. Sosok dalam gendongan sang ibu terlihat sangat kecil dan ringkih. Ia takut menyakiti adik nya sendiri.

"Kau mengingatkanku pada ayahmu saat pertama kali aku memintanya menggendongmu" tawa Rin.

Sesshoumaru dan Shikamaru saling berhadapan. Rin berdoa, semoga suatu saat, keduanya bisa saling membuka hati dan perasaan mereka satu sama lain.
.
.
.
Berlanjut ke part 2 😉

Anime One Shots: Chara X ReaderWhere stories live. Discover now