[Hyakkimaru×Dororo] Menstruasi Pertama Dororo

338 25 2
                                    

Yo yo yo!!! It's choco again!!!
Siapa yang lagi ngeship Hyakki sama Dororo?? Yup its me! And maybe some of you

Di fic ini, Hyakki umur 16, dan Dororo umur 12 tahun. No pedo 😅
Warn! Sedikit menceritakan tentang pengalaman menstruasi.
Happy reading
.
.
.
Hyakkimaru merasa beruntung ketika menemukan sebuah rumah tak berpenghuni di tengah perjalanannya dan Dororo menuju tanah Daigo. Bertepatan dengan cahaya matahari yang makin suram tergantikan gelap, Dororo berhasil menghidupkan api perapian. Keduanya duduk saling berhadapan. Dororo tidur telentang dengan sebelah tangan di atas perut dan satu tangan lainnya menutupi wajah.

Hyakkimaru merasa ada yang salah. Dororo, seperti ingatannya, masih kecil dan berwarna putih bersih. Ia hanya kurang berisik dan kurang lincah. Serta satu hal lain yang membuat pemuda itu risih sedari tadi: bau darah.

"Dororo, kau terluka?" tanya lelaki itu ragu. Mereka selalu bersama. Tidak ada seorang pun atau iblis mana pun yang mereka temui hari ini. Itu artinya, tidak ada yang dicurigai melukai Dororo.

Diantara suara malam dan perapian, Dororo tergagap menjawab. Apa lelaki tanpa edukasi apa pun tentang pria dan wanita akan mengerti? Kenapa pula Dororo harus menjelaskan? Ah! Merepotkan!

"Aniki, kau ingat apa yang biarawati sebutkan setelah aku sembuh dari demam?" tanya Dororo hati-hati. Hyakkimaru mengangguk. Dia ingat betul bahwa Dororo adalah anak perempuan. Meski demikian, dia tidak menemukan perubahan apa pun sebelum dan sesudah ia mengetahui hal itu. Mereka masih makan berdua, tidur berdua, bahkan mandi berdua.

"Perempuan yang beranjak dewasa, sekali dalam sebulan, berdarah" jawab Dororo. Wajahnya memerah menahan malu.

"Kenapa?"

"Kata oka-chan itu artinya mengeluarkan darah kotor"

Hyakkimaru menatap lama pada sosok putih kecil yang masih tiduran itu. Darah kotor? Darah iblis? Tidak, tidak! Tidak mungkin sosok putih kecilnya memiliki darah kotor di tubuhnya. Hyakkimaru tidak pernah salah mengenali iblis.

"Apa ada iblis setiap bulan di tubuh perempuan?" pemuda itu masih penasaran.

"Bukan begitu maksudnya, Aniki! Bagaimana ya cara menjelaskannya. Aduh! Begini, jadi, perempuan yang sudah besar akan mengalami menstruasi. Ini pertama kali nya aku mengalami sendiri jadi aku juga tidak terlalu paham. Tapi dulu oka-chan selalu berdarah setiap bulan. Oka-chan bilang itu sehat. Itu tandanya perempuan sudah siap menikah dan melahirkan anak"

"Jadi, karena Dororo sudah berdarah, apa Dororo akan menikah dan melahirkan anak?" Harus Hyakkimaru akui bahwa membayangkan Dororo menikah dan melahirkan anak sangat asing di benaknya. Juga sedikit menyebalkan.

Dororo tertawa lemas. Dia mengantuk. Perbincangan ini tidak menyenangkan bagi perut dan pinggangnya yang nyeri semenjak tadi. Belum lagi ia bisa mencium bau amis dari tubuhnya sendiri. Padahal ia ingat oka-chan bilang kalau tidak boleh ada laki-laki selain suami yang boleh tau kalau ia sedang berdarah.

Tapi ini Hyakkimaru. Anikinya yang bahkan bisa mencium iblis dari kejauhan. Mana mungkin Dororo menipu hidung anikinya.

Tanpa Dororo sadari, Hyakkimaru telah sampai di sampingnya. Pemuda itu mengangkat kepala Dororo dan memposisikannya di atas pangkuan. Tangan boneka yang keras dan dingin mengelus puncak kepala Dororo.

"Apa sakit?"

"Aku berdarah tentu saja aku sakit" keluh Dororo.

Hyakkimaru tidak tahu harus melakukan apa. Tangannya terus mengelus rambut sang gadis. Dororo merasakan kesadarannya mulai menghilang. Dia menguap beberapa kali. Tangan kecilnya menuntun tangan Hyakkimaru ke pinggangnya, memberikan pijatan ringan yang membuat ototnya jauh lebih rilex.

"Dororo tidur?" tanya Hyakkimaru.

Dororo membalas dengan sebuah gumaman singkat. Hyakkimaru senang mendengar gadis kecil itu berceloteh. Sekarang ia menjadi pendiam dan tidak bersemangat karena berdarah. Perlu waktu beberapa hari sampai Dororo akan kembali menjadi Dororo.

"Aku tidak suka kau berdarah" komentar Hyakkimaru.
.
.
.
Pendek? Gaje? No romance?
Hmmmm

Anime One Shots: Chara X ReaderWhere stories live. Discover now