~•~•~[ ~ apa jadinya kalau hari ini tanpamu. Sunyi ~ ]
~•~•~
Akibat fathan yang mengadu kejadiannya dengan bu ratna membuat firsya harus rela meminta maaf kepadanya dan anisa didepan semua teman teman di kelas
Ini merupakan awal baru sejarah firsya dipermalukan di depan kelas dan itu akibat ulah sang anak baru
Dia tak sadar kalau lagi bermain dengan bara api. Firsya menyatakan hari ini adalah awal mula perangnya dengan sang anak baru tersebut
"huh! Kesel gue" firsya berceloteh di jam terakhir yang kosong
Ia membalik pandangan melihat fathan dan anisa lagi bercerita ria dibelakangnya. Anisa menoleh menyadari pandangan firsya yang tajam kemudian ia berpura-pura mengalihkan lagi pandangannya seakan tak tau menau soal kontak matanya dengan firsya
Citra melihat ke firsya yang terus memandang sadis fathan dan anisa "udah ca. Gak usah cemberut terus gitu. Senyum kek" celetuk citra di sebelahnya
Firsya berdecak "gak bisa diterima ci. Baru kali ini nih ada anak murid sini yang berani ngelawan gue" titahnya
"udahlah. Dia kan anak baru, maklumin aja"
"ya karena dia anak baru. Dia itu harus tau kuasa gue disini" bantah firsya
"gimana kalo kita kerjain dia pulang sekolah nanti" celetuk arkan merangkulkan tangannya di pergelangan leher firsya memasuki pembicaraan antara citra dan firsya
Sudut bibir firsya terangkat "ide yang bagus" ucap firsya kemudian ia menepis tangan arkan "tapi gak usah modus juga sama gue" ucap firsya
Arkan terlepas tak enak, Ia berusaha tetap tersenyum. Citra hanya menggeleng melihat tingkah arkan
"gue ikut ya. Sekalian nebeng pulang boleh kan ca" pinta citra
"gampang" jawab firsya
Maudia dari kejauhan hanya heran tentang apa pembicaraan antara mereka bertiga. Ia juga cemburu melihat arkan slalu berusaha mencari perhatiannya firsya
dahulu maudia dan firsya slalu bertengkar soal tahta mereka di sekolah. Tapi sekarang karena orangtua maudia sudah tak bekerja sama dengan pihak yayasan jadi otomatis ia kalah oleh firsya
Maudia slalu iri karena apapun yang dia inginkan pasti slalu firsya yang dapat seperti tahta menjadi nomor satu di sekolah dan juga hati arkan
Arkan sangat menyukai firsya dari dulu bahkan ia slalu mencari cara agar bisa mencari perhatiannya firsya
firsya tipikal cewek yang sering bergonta ganti pacar. Bukan karena apa tapi firsya tipikal cewek yang pacaran hanya sebagai status aja. Dia tak pernah serius dalam menjalani yang namanya pacaran, termasuk sekarang bersama aldy. Itu hanya status saja karena aldy juga salah satu cowok unggulan di sekolah Elizabeth
Satu satunya cowok unggulan yang firsya tolak di sekolah hanya Arkan. Ia malas karena pasti akan menimbulkan perperangan antara dia dan maudia
Tapi tetap saja, arkan slalu kekeh ingin terus dekat dengan firsya. Dan itu sudah bukan salah firsya karena itu keputusannya sendiri tanpa paksaan
~•~•~
Kring...
Sepulang sekolah firsya, arkan dan citra mulai merencanakan aksinya. Mereka membuntuti kemana arah fathan pulang