12 • Cemburu?

26 7 3
                                    

~•~•~

karena merasa aneh. Fathan akhirnya bangkit dan mencoba mencari keberadaan firsya

untung saja hari ini miss sarah tak masuk karena ada urusan, jadinya jam pelajaran pertama kosong.

fathan mulai menelusuri setiap ruangan dan mulai mencari ke pinggir lapangan

"firsya mana ya" gumam fathan. Matanya mulai berkeliling mencari firsya. Ia kemudian mengeluarkan HPnya untuk menelepon firsya tapi seketika terhenti saat matanya menyorot keberadaan firsya di sudut pinggir lapangan. Ia mulai melangkah menemui firsya yang sedang melamun disana

"sya lo kenapa?" tanya fathan

firsya menoleh "fathan?" ucapnya selaras membetulkan posisi duduknya

"lo kenapa sya? Ada masalah?"

"gpp kok. Lagi gak enak badan aja"

"masa?" fathan menempelkan tangannya ke dahi firsya "tapi gak panas" ucapnya

firsya kemudian menepis tangannya "bukan demam kale"

"sya gue minta maaf ya, karena gue lo jadi dikata-katain sama maudia tadi"

"udah biasa, tenang aja kok"

"lo malu ya temenan sama gue?" tanya fathan spontan

firsya menoleh menatap lekat fathan kemudian pandangannya kembali melurus selarah menarik hembusan napasnya "gak kok. Ngapain gue malu, lo kan bukan maling"

Fathan kemudian tersenyum mendengar jawaban dari firsya "gue seneng lo udah ada kemajuan. Sikap lo udah jauh berbeda dari awal kita ketemu waktu itu"

"lo sendiri kan yang bilang kalau gue aslinya memang gak kayak gitu. Sekarang gue mau jadi diri gue yang apa adanya. Gue bosen jadi pandangan publik. Tapi, bukan berarti firsya yang dulu bangkit kembali. Gue gak bakalan mau mengulang kejadian yang udah lalu"

"jadi sekarang lo mau ngapain?"

"maksudnya?"

"ya planning kedepannya"

"gue mau putusin aldy dulu kayaknya"

"kok putus?"

"ya karena dari awal pacaran juga gue gak pernah suka sama dia. Gue nerima dia karena kita berdua itu kedudukannya setara di sekolah ini. Aldy cukup menjadi populer dan jadi pusat perhatian publik"

"terus selanjutnya?"

"gue mau hidup normal kayak kalian. Lo mau bantuin gue?"

"gue akan slalu bantuin lo kok sya. Gue akan slalu ada seperti apa yang pernah gue ucapin ke lo" ucap fathan kemudian mengulurkan tangannya menggenggam tangan firsya dan tersenyum lembut

"gue gak mau lagi bully siswa/i kalangan beasiswa disini. Jujur gue ngelakuin itu karena rasa kecewa gue"

"gue ngerti kok sya"

Firsya menoleh dan memerhatikan fathan lekat. Matanya menyipit seperti sedang berpikir

"kenapa sya?" tanya fathan karena gelagat firsya itu

" RASAKU INI " Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang