17 • Fathan berjanji

31 3 1
                                    


~•~•~

Istirahat kali ini firsya lebih dahulu keluar, padahal fathan baru saja hendak menjenguknya

"fathan makan yuk, lo bawa bekal kan?"

"duh ca gue gak bawa bekal hari ini. Lo makan sendiri aja gpp kan?"

"yah kok gitu. Yaudah deh bagi dua aja yuk. Makan dikantin kan mahal, lo gak sayang sama duit lo ntar"

"lo gpp? Ntar kurangan lagi"

"gak kok. Santai aja gue orangnya kalo makan gak kayak setan kok" gurau anisa yang membuat fathan sedikit terkekeh

"yaudah yuk"

Anisa langsung mengeluarkan kotak bekal miliknya dan membagi bekalnya ke fathan

"selamat makan" ucapnya

fathan langsung melahap makanannya dengan cepat

"santai aja. Ntar keselek lagi"

"nih tumis nya enak. Siapa yang masak?" tanya fathan

"guelah. Siapa lagi"

"oh ya? Pinter masak lo ternyata"

"lo baru tau ya. Anisa itu jago tau masaknya" tungkas anisa dengan gaya pedenya

"oh ya?" sindir fathan mengeluarkan lidahnya

"yee elo" ucap anisa "oh ya gue baru inget"

"apa?"

"firsya semalem itu kerumah gue, terus dia nanyain alamat lo. Gue kan gak tau ya jadi gue kasih aja nomor hp lo"

"bener? Berarti dia semalem ke rumah lo dulu sebelum ketemu gue?"

"dia ketemu sama lo?"

"iya. Dia nginep di rumah gue semalem. Kayaknya dia lagi ada masalah deh"

"nah gue juga mikir gitu tadi. Dia juga kayak abis nangis gitu pas datang ke rumah"

"dia juga lagi marah ca sama gue"

"marah? Kenapa?"

fathan mulai bercerita semua hal yang selama ini dia sembunyikan dari firsya ke anisa. Fathan mulai terbuka sama anisa karena menurutnya anisa adalah teman yang baik sekaligus tempat fathan bisa curhat. Karena jujur sekali fathan itu slalu memendam masalahnya sendiri. Tapi satu hal yang tak fathan sampaikan, Ia tak bercerita soal dia yang sebenarnya masuk sekolah ini bukan jalur beasiswa dan juga fathan sebenarnya bukanlah anak orang miskin. Hanya saja fathan menyukai kesederhanaan

"jadi sekarang dia marah gitu sama lo?" tanya anisa disaat fathan telah menceritakan semua seluk beluknya

"iya ca. Gue harus gimana ya sekarang?"

"tapi menurut gue ya than. Wajar sih firsya itu marah sama lo. Ya lo sih terus bohong sama dia akan identitas lo sebenarnya"

"gue takut kalau dia bakal jauh dari gue"

anisa melihat fathan kagum "cinta bener kayaknya lo sama dia"

fathan mendengus selaras memutar bola matanya "percuma kalau dia aja gak cinta sama gue"

" RASAKU INI " Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang