~•~•~
[ ~ aku dan masa laluku? Tidak, aku takkan mau mengulang hal itu karena pandanganku sekarang menatap ke depan ~ ]
~•~•~
"permisi non. Nih minumnya" bi ina kembali dengan membawakan dua gelas minuman ke firsya dan fathan
Seketika mereka tersadar dan saling bertolak belakang posisi.
Firsya bangkit "gue ganti baju bentar ya" pamitnya yang dibalas senyuman anggukan oleh fathan
selepas firsya sudah tak nampak lagi dari pandangannya, fathan mengeluarkan HPnya dan melihat notifikasi masuk.
"anisa?" ucap fathan karena dilihatnya ada banyak misscall dari anisa
Ia pun segera menelepon balik anisa untuk mengetahui keadaannya
"halo ca, kenapa?"
"fathan tolongin gue sekarang, gue mohon"
Terdengar suara bergetar keluar dari mulut anisa. seperti seorang yang sedang menangis
"lo kenapa ca? Oke sekarang lo dimana?"
"g-gue di green cafe sekarang"
"yaudah lo tenang, gue sekarang kesana ya"
fathan mematikan teleponnya dan mulai beranjak pergi keluar
"fathann!" pekik firsya yang kembali
"lo mau kemana? Cepet banget pulang. Buru buru gitu lagi kayaknya" tanya firsya kemudian
"gue pulang sya, ada urusan bentar"
"mau gue anter?" tawar firsya
"gak usah sya, gue naik angkot aja"
"bentar gue ambil kunci mobil" ucap firsya kemudian mengambil kunci dengan cepat. Pertanda firsya tak mengiyakan tolakan fathan
"ayo" ajak firsya
"tapi ntar ngerepotin sya"
"gue lebih repot kalau lo nolak"
"yaudah ayo" fathan akhirnya pasrah
mereka langsung melaju dengan mobil dalam kondisi fathan yang menyupir
"kemana sih? Lo ngebut gitu bawa mobilnya"
"green cafe sya" jawab fathan
"ngapain?" tanya firsya lagi
fathan melihat sekeliling bahkan pertanyaan firsya yang ini tak terdengar olehnya karena fokus ke lain
Firsya hanya pasrah dan memilih diam dan mengikuti kemana arah mobilnya melaju
sampai seketika mobil mereka berhenti di green cafe dan itu membuat firsya tampak sangat bingung
"mau ngapain kesini?" tanya firsya
tapi lagi-lagi fathan tak mendengar dan langsung keluar dan masuk ke cafe. Karena penarasan akhirnya firsya ikut masuk juga kedalam